Text
STRATEGI PENGELOLAAN KONFLIK PESERTA DIDIK TENTANG EKSISTENSI IDEALISME PROGRAM STUDI MELALUI KOMUNIKASI INTER-INTRA PERSONAL DI SMA NEGERI 3 PAMEKASAN
ABSTRAK
Holifatun Hasanah, 2019, Strategi Pengelolaan Konflik Peserta Didik tentang Eksistensi Idealisme Program Studi melalui Komunikasi Inter-intrapersonal di SMA Negeri 3 Pamekasan, Skripsi, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Jurusan Tarbiyah, IAIN Madura, Pembimbing: Dr. H. Zainuddin Syarif, M.Ag.
Kata Kunci : Konflik, Idealisme, Eksistensi, Program Studi, Komunikasi Intrapersonal, Interpersonal.
Konflik merupakan suatu kewajaran dalam sebuah sekolah. Akan tetapi suatu lembaga pendidikan perlu memiliki strategi tertentu untuk mengelola konflik tersebut agar tidak menghambat proses pembelajaran di suatu lembaga. Konflik di sekolah sering dialami oleh peserta didik, salah satunya terkait dengan eksistensi idealisme program studi di suatu lembaga pendidikan. Adanya beberapa jenis program studi di dalam satu lembaga pendidikan tentu akan menimbulkan persaingan yang kurang sehat mengenai eksistensi program studi antar peserta didik. Hal tersebut tentu memicu adanya konflik sesama peserta didik antar program studi. Salah satu strategi sekolah yang cukup efektif untuk mengelola konflik peserta didik yaitu melalui komunikasi interpersonal dan komunikasi intrapersonal.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, bagaimana bentuk-bentuk komunikasi intra-interpersonal dalam mengelola konflik peserta didik; kedua, Bagaimana karakteristik komunikasi intra-interpersonal dalam mengelola konflik peserta didik; ketiga, Bagaimana implementasi strategi komunikasi intra-interpersonal dalam mengelola konflik peserta didik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah guru BK, wali kelas, bidang kesiswaan dan peserta didik. Sedangkan pengecekan keabsahan data melalui triagulasi, penggunaan bahan refrensi, dan perpanjangan kehadiran.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, bentuk komunikasi interpersonal yaitu teguran, interogasi, bimbingan, mediasi dan musyawarah. Sedangakan bentuk komunikasi intrapersonal yaitu introspeksi diri yang dilakukan peserta didik. Komunikasi inter-intrapersonal cukup efektif untuk menyelesaikan konflik. Namun dalam penerapannya sering terdapat hambatan baik yang bersumber dari peserta didik seperti adanya ego yang tinggi, tidak jujur dan sebagainya. Sedangkan hambatan lain berasal dari orang tua siswa yang kurang bekerjasama dengan lembaga untuk menyelesaikan konflik siswa.
Tidak tersedia versi lain