Text
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI MAN 1 PAMEKASAN
ABSTRAK
Nur Lailis Nanis Sa’adah, 2019, Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Pembelajaran Fiqih di MAN 1 Pamekasan, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Pembimbing: Drs. H. Saiful Arif, M.Pd.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Teams Games Tournament, Pembelajaran Fiqih
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan diterapkannya kurikulum 2013 yang menuntut siswa berpartisi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bukan hanya menjadi subjek di dalam kelas. Selain itu seiring dengan berkembangnya waktu baik dari segi teknologi dan segi ilmu pengetahuan dibutuhkan guru atau pendidik yang memiliki kompetensi yang baik dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran dalam setiap proses pembelajaran. Ada tiga fokus yang menjadi kajian utama dalam penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada pembelajaran fiqih di MAN 1 Pamekasan?, 2) Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada pembelajaran fiqih di MAN 1 Pamekasan?, 3) Apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada pembelajaran fiqih di MAN 1 Pamekasan?. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman dan evaluasi kepada kepala madrasah, guru, dan siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada pembelajaran fiqih.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di MAN 1 Pamekasan. Teknik yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data ialah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Aktivitas dalam analisis data penelitian meliputi reduksi data, display data, dan kesimpulan/verifikasi. Sedangkan dalam pengecekan keabsahan data peneliti melakukannya berdasarkan derajat kepercayaan yang meliputi perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada pembelajaran fiqih di MAN 1 Pamekasan pada tahap persiapan guru mempersiapkan segala sesuatu terkait apa saja yang akan dibutuhkan pada saat pembelajaran, misalnya RPP, buku paket dan LKS, absensi, mental, dan kartu-kartu soal untuk model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT). Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) yang guru fiqih lakukan adalah pertama, penyajian materi kepada siswa. Kedua, membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 5 sampai 6 siswa yang heterogen. Setelah itu setiap kelompok diperintahkan untuk belajar terkait materi secara bersama-sama agar dapat menjawab semua soal di meja turnamen. Ketiga, guru mempersiapkan turnamen yang di mana sebelumnya dibacakan aturan-aturan permainannya. Setiap kelompok harus mewakilkan satu orang siswa untuk maju diturnamen. Dalam turnamen terdiri dari pembaca, pemain, dan penantang sesuai dengan undian. Semua pemain akan mendapatkan peran yang sama. Setelah itu barulah pembaca membacakan soal. Untuk pemain dan penantang mengerjakan soal yang telah dibacakan, kemudian setelah mengerjakan soal pembaca akan membacakan jawabannya. Jika benar mendapat skor dan jika kalah tidak mendapatkan skor. Keempat, pemberian penghargaan yang di mana sebelum itu pemain melaporkan skor yang didapat kemudian dirata-rata. Hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada pembelajaran fiqih di MAN 1 Pamekasan mendapatkan nilai positif. Di antaranya siswa mampu membangun kerja sama dan komunikasi yang baik, nilainya di atas KKM, siswa menjadi tidak bosan di dalam kelas, dan mampu berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Kedua, faktor pendukung penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada pembelajaran fiqih di MAN 1 Pamekasan adalah yaitu, 1) Faktor guru atau kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT), 2) Faktor sarana dan prasarana yang sudah memadai untuk penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT), 3) Faktor siswa yang termotivasi dan bersemangat dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT), 4) Faktor suasana kelas yang mendukung kenyamanan dan kekondusifan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT). Ketiga, faktor penghambat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada pembelajaran fiqih di MAN 1 Pamekasan, yaitu: 1) Faktor kelompok yang di mana dalam berkelompok terkadang ada siswa yang mengganggu siswa lainnya sehingga terjadi kendala dalam hal diskusi. Ada juga siswa yang ingin pindah dari kelompoknya karena merasa tidak cocok, 2) Faktor waktu yang kurang dengan model pembelajaran kooperatif yang membutuhkan waktu yang lumayan lama agar tujuan dari model tersebut terlaksana secara maksimal.
Tidak tersedia versi lain