Text
PERAN ISTRI BERPOLITIK DALAM MEMBANGUN RUMAH TANGGA (STUDI KASUS KEPALA DESA PEREMPUAN DI KECAMATAN TLANAKAN KABUPATEN PAMEKASAN)
Samsul, 2018, PERAN ISTRI BERPOLITIK DALAM MEMBAGUN RUMAH TANGGA (Studi Kasus Kepala Desa Perempuan Di Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan). Skripsi, Program Studi Al-Ahwal Al-Syahkhiyyah Jurusan Syariah IAIN Madura, Pembimbing: Mohammad Ali Al Humaidy, M.Si
Kata kunci: Isteri Berpolitik, Rumah Tangga
Dalam politik,di Desa Branta Pesisir, Bandaran dan Larangan Salampar, Kabupaten Pamekasan, politik tidak hanya diperuntukkan bagi kaum laki-laki, tetapi di tiga desa tersebut wanita ikut andil dalam masalah politik, tepatnya kepala desanya dipegang atau dikuasai oleh para kaum wanita.
Dari konteks di atas, maka fokus masalahnya sebagai berikut: Pertama: Bagaiman peran istri berpolitik dalam membangun rumah tangga?. Kedua: Bagaiman dampak istri berpolitik dalam membangun rumah tangga?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, kemudian pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi.
Hasil penelitian Dalam rumusan pertama Peran Istri Berpolitik Dalam Membangun Rumah Tangga menghasilkan.Pertama, Para kepala Desa mampu menempatkan diri dan membagi waktu untuk keluarga dan untuk keperluan pemerintahan desa.Kedua, Peran sebagai Istri yang menjadi Kepala Desa tetap berjalan sebagaimana biasanya karena mereka dibantu oleh perangkat desa lainnya sehingga mereka bisa melaksanakan peran dan fungsinya sebagai ibu rumah tangga yang baik. Ketiga, Terjalinnya kerjasama yang terstruktur antara Kepala Desa dan Perangkat Desa sehingga tugas dan beban Kepala Desa bisa dikerjakan secara bersama sesuai jobdiskripsinya masing-masing. Keempat, Peran Kepala Desa dalam hal pelayanan dan pengayoman lebih diutamakan oleh masyarakat dan masyarakat tidak memandang Kepala Desa laki-laki atau perempuan yang terpenting Kepala Desa mampu mengayomi masyarakat, mempuyai kesemangatan dan kemauan untuk memejukan desa.
Sedangkan hasil penelitian dalam rumusan kedua Dampak Istri Berpolitik Dalam Membangun Rumah Tangga menghasilkan. Pertama, , tidak ada hal yang terlalu besar dampaknya karena mereka mampu membagi waktu dengan baik dan mereka dibantu oleh para aparatur desa lainnya yang sesuai tupoksinya masing-masing. Artinya kehidupan rumah tangga mereka bisa dikatakan harmonis atau sakinah, mawaddah warohmah. Kedua, Dampak istri berpolitik dalam membangun rumah tangga tetap sebagaimana istri pada umumnya karena suaminya juga ikut membantu dalam hal pemerintahan desanya sehingga istrinya bisa melaksanakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga.
Tidak tersedia versi lain