Text
ETIKA GURU PERSPEKTIF IMAM AL-GHAZALI DALAM KITAB IHYA’ ULUMUDDIN
ABSTRAK
AchmadMaulidi, 2018, Etika Guru Perspektif Imam Al-GhazalidalamKitabIhya’ Ulumuddin, JurusanTarbiyah, Program StudiPendidikan Agama Islam, PembimbingDr. H. Mohammad Kosim, M. Ag.
Kata Kunci: Etika Guru
Guru merupakanbagianpentingdalam proses belajarmengajar, baik di jalurpendidikan formal maupun informal. Olehsebabitudalamsetiapupayapeningkatankualitaspendidikantidaklepasdariberbagaihal yang berkaitandenganeksistensi guru itusendiri.
Berdasarkanhaltersebutmakaadasatupermasalahan yang menjadikajianpokokdalampenelitianini, yaitu: bagaimanaetika guru perspektif Imam Al-Ghazali.
Penelitianinimenggunakanpendekatankualitatif yang manasumber data diperolehdari data primer danjuga data sekunden. Sedangkanteknikpengumpulandatanyamelaluidokementasisetelahitupenelitimenganalisissecarasistematisuntukdapatmemperoleh data yang kongkrit.
Hasilpenelitianmenunjukkanbahwaetika guru persepektif Imam Al-Ghazaliyaitu: a) Etika yang pertamaadalahbelaskasihkepada orang-orang yang belajardanmemperlakukannyamerekasepertimemperlakukananak-anaknya. b) Etika yang keduaadalahiamengikutipemiliksyara’ (nabi) SAW, makaiatidakupahkarenamemberitahukanilmu, dantidakbermaksudbalasandanterimakasihdengannyaitu. Tetapiiamengajarkarenamencariridhoan Allah SWT danmencaripendekatandirikepada-Nya. c) Etika yang ketigaadalahjanganlahiameninggalkansedikitpundarainasehat-nasehat guru. d) Etika yang keempatadalahetikahal-hal yang harusdaripekerjaanmengajar, yaitumencegahmuriddariAkhlak yang burukdenganjalansendirian, sedapatmungkintidakdenganterangterangan, denganjalankasih saying, tidakdenganjalanmembuatrahasia. e) Etika yang kelimaadalah orang yang bertanggungjawabdengansebagianilmuituseyogyauntuktiidakmemburukkanilmu-ilmu yang di luarkeahliannyadikalanganmuridnya. f) Etika yang keenamadalahiamengucapkanbagimuriditumenurutkadarpemahamannya. g) Etika yang ketujuhadalahseyogyamenyampaikankepadamurid yang pendek (akal) akansesuatu yang jelasdanpatutbaginya, daniatidakmenyebutkankepadanyabahwadibalikiniadasesuatu yang detail dimanaiamenyimpannyadaripadanya. h) Etika yang kedelapanadalah guru itumengamalkanilmunya. Janganlahiamendustakanperkataannyakarenailmuitudiperolehdenganpandanganhatisedangkanpengalamanitudiprolehdenganpandanganmata. Padahalpemilikpandanganmataitulebihbanyak
Tidak tersedia versi lain