Text
PENERAPAN METODE BELAJAR KELOMPOK (COOPERATIVE LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAQ DI M.A PONPES AL-AMEIN PRENDUAN SUMENEP MADURA
ABSTRAK
Agus Mobdi, 2018, Penerapan Metode Belajar Kelompok (Cooperative Learning) Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlaq di M.A Al-Amein Prenduan Sumenep Madura, Skripsi, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA.
,Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Pembimbing Dr Mohammad Kosim, S.Ag
Kata Kunci: Penerapan Metode, Belajar Kelompok, Aqidah Akhlaq.
Sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan diharapkan mampu membentuk manusia sosial yang dapat bergaul dengan sesama manusia sekalipun dari latar belakang yang berbeda-beda dan dalam situasi sosial yang berbeda-beda, dan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk menciptakan manusia-manusia berakhlaq mulia yang dapat bersosialisasi dengan baik kepada orang lain ialah dengan menciptakan suasana belajar yang mengarah pada akhlaqul karimah, agar dapat menumbuhkan sikap dan prilaku yang baik dari segi apapun seperti halnya pembicaraan santri yang santun dan salah satunya dapat ditempuh dengan menggunakan penerapan metode belajar kelompok secara kooperatif yang bertujuan untuk menciptakan suasana baru dalam kegiatan belajar mengajar, dan sekaligus dapat menumbuhkan akhlaq yang mulia bagi santri..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1. menggunakan penerapan metode belajar kelompok sangat baik dan cukup memuaskan dalam rangka menanamkan serta menumbuhkan rasa keikhlasan, perjuangan dalam berbagai cermin dari tauhid dan aqidah yang benar dan kokoh.
Penerapan metode belajar kelompok memberikan pelatihan sendiri bagi guru dalam mengatur siswa-siswanya untuk membentuk suatu kelompok dengan keadaan yang kondisi dan kondusif sebagaimana Langkah-langkah yang di tempuh dalam penerapan metode belajar kelompok di MA Al-Amein Prenduan yaitu:
a. Guru membentuk berbagai macam kelompok.
b. Pemberian tugas pada setiap kelompok dengan judul yang berbeda-beda.
c. Siswa mengerjakan tugas dari guru sesuai judul yang diberikan.
d. Guru mengontrol setuasi belajar kelompok siswa serta memberikan arahan yang di anggap perlu.
e. Guru menyuruh masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.
f. Guru memberikan nilai dan penghargaan terhadap hasil kerja kelompok yang terbaik.
2. hambatan penerapan metode belajar kelompok adalah,
a. Kurangnya pemahaman guru dalam menerapkan model belajar kelompok secara kooperatif.
b. Kurangnya sosialisasi yang di berikan oleh guru terhadap siswa terkait dengan bagaimana cara siswa membangun kerjasama yang baik dalam kelompok.
c. Kurangnya pemanfaatan media oleh beberapa guru yang background pendidikannya bukan dibidang pendidikan aqidah akhlaq.
d. Minimnya jam pelajaran yang diberikan untuk materi aqidah akhlaq yang dirasakan kurang oleh siswa karena mengingat betapa pentingnya akhlaq dalam kehidupan sehari-hari.
e. Jumlah dan komposisi siswa dalam kelompok yang terbilang banyak sehingga guru kurang bisa mengawasi secara penuh kepada siswa-siswanya.
penerapan metode belajar kelompok untuk materi aqidah akhlaq yang disebabkan karena baground pendidikan yang berbeda sehingga kelas yang diampu oleh guru yang pemahamannya kurang terhadap metode belajar kelompok dalam pelaksanaannya, seperti pembagian kelompok yang kurang merata dan jumlahnya yang berlebih sehingga kurang bisa dikontrol secara penuh oleh guru dan guru cenderung membiarkan siswa yang pintar mendominasi dari yang lain sehingga dalam KBM ada beberapa siswa yang diam dan kurang aktif sehingga tertinggal dari yang pintar.
Tidak tersedia versi lain