Text
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PENGHAYATAN SISWA TERHADAP MATERI PAI DI SMPI NURUL JADID PANGLEGUR PAMEKASAN
ABSTRAK
Khairil Wafi, 2017, Upaya Guru Dalam Meningkatkan Penghayatan Siswa Terhadap Materi PAI di SMPI Nurul Jadid Panglegur Pamekasan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Tarbiyah, Pembimbing: Dr. Mohammad Thoha, M.Pd.I
Kata kunci: Upaya Guru, Pendidikan Agama Islam.
Pada masa-masa sekarang ini sudah begitu banyak gangguan-gangguan dari pihak luar yang bertujuan untuk menghancurkan aqidah, ahklak, dan moral manusia. Khususnya pemuda di Indonesia yang masih berstatus pelajar. Oleh karena itu tidak ada solusi alternatif lain selain pendidikan yang mengarah pada aspek Humanisme (kemanusiaan). Untuk mencapai tujuan itu sangat diperlukan adanya profesionalisme guru
Ada tiga permasalahan yang menjadi pokok kajian dalam penelitian ini, Pertama, apa yang dilakukan guru sebagai upaya meningkatkan penghayatan siswa terhadap materi PAI di SMPI Nurul Jadid Panglegur Pamekasan. Kedua, bagaimana gambaran penghayatan siswa terhadap materi PAI setelah ada upaya peningkatan penghayatan materi PAI di SMPI Nurul Jadid Panglegur Pamekasan. Ketiga, apa saja faktor penghambat dan pendukung upaya guru dalam meningkatkan penghayatan siswa terhadap materi PAI di SMPI Nurul Jadid Panglegur Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informannya adalah guru, siswa dan kepala sekolah. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan peneliti, triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, bentuk upaya yang dilakukan oleh guru sangat bermacam-macam. Mulai dari metode serta strategi dalam membuka dan menutup pelajaran, meningkatkan kedisiplinan, dan yang lebih penting adalah guru yang memberikan teladan baik bagi para siswanya. Kedua, gambaran atas penghayatan siswa terhadap materi PAI setelah ada upaya dari guru sudah bisa dikatakan berhasil. Hal ini terbukti dengan antusiasnya siswa dalam melakukan kewajiban yang saat ini tergambar di lingkungan sekolah. Kegiatan keagamaan di sekolah yang diwajibkan kepada seluruh siswa sangat bermacam-macam, seperti shalat dzuhur berjama’ah, shalat dhuha berjama’ah, membaca Al-Qur’an secara bersamaan, dan adanya sekolah tujuh menit yang dipimpin oleh siswabentuk-bentuk di atas adalah bukti bahwa penghayatan siswa terhadap materi PAI sudah meningkat setelah ada upaya dari guru. Ketiga, kendala dan pendukung yang dihadapi guna tercapainya penghayatan siswa terhadap materi PAI adalah faktor lingkungan serta sarana dan prasarana. Faktor lingkungan ini menjadi faktor penghambat sekaligus pendukungnya.
Tidak tersedia versi lain