Text
MODEL KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI MAN 2 PAMEKASAN
Yuliani Rodiatul Hazilah, 2018, Model Kepemimpinan Demokratis Dalam Meningkatkan Karakter Religius Siswa di MAN 2 Pamekasan, Skripsi, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Pembimbing : Dr. Siswanto, M.Pd.I
Kata Kunci: Kepemimpinan, karakter religius. .
Penelitian ini dilakukan di lembaga MAN 2 Pamekasan dengan mengambil fokus penelitian pada model kepemimpinan kepala sekolah MAN 2 Pamekasan yang menggunakan model kepemimpinan demokratis dalam upaya meningkatkan karakter religius siswa. Karena, tidak semua siswa yang masuk ke MAN 2 Pamekasan mempunyai pengetahuan Agama yang bagus, serta tidak semua siswa bisa membaca al-Qur’an dengan benar dan masih ada sebagian siswa yang masih minim pengetahuan tentang shalat.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, Bagaimana bentuk model kepemimpinan demokratis dalam meningkatkan karakter religius siswa di MAN 2 Pamekasan, kedua Bagaimana hasil dari implementasi model kepemimpinan demokratis dalam meningkatkan karakter religius di MAN 2 Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Artinya penelitian difokuskan pada model kepemimpinan demokratis kepala sekolah dalam meningkatkan karakter religius siswa. Obyek yang dijadikan penelitian adalah lembaga MAN 2 Pamekasan. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, kepemimpinan kepala sekolah MAN 2 Pamekasan menggunakan model demokratis dalam upaya meningkatkan karakter religius siswa terbukti dengan selalu mengadakan musyawarah dalam menuangkan setiap program-program yang akan dilaksanakan di lembaga tersebut, memberikan peran kepada semua bawahannya berdasarkan kapasitas dan kapabilitas yang dimilikinya, semua pihak dilibatkan oleh kepala sekolah dalam mengambil suatu kebijakan terlebih dalam upaya menanamkan dan meningkatkan karakter religius siswa yang ada di lembaga tersebut. Kedua, hasil dari implementasi model kepemimpinannya yaitu tercipta budaya salim, salam, sopan, senyum dan sapa antar semua elemen yang ada di lembaga, tercipta budaya membaca ayat-ayat suci Al-Quran di setiap pagi sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar, tercipta budaya Shalat dhuha, tercipta budaya khotmil Qur’an setiap satu bulan sekali pada hari Jum’at legi, dan tercipta kelompok pengajian di rumah masing-masing siswa yang dipimpin langsuh oleh guru-guru PAI yang dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
Tidak tersedia versi lain