Text
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS BANK JATIM SYARIAH KCP SAMPANG)
ABSTRAK
Ziska Sari Safitri, 2018, Analisis Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah dengan Balanced Scorecard (Studi Kasus Bank Jatim Syariah KCP Sampang), Skripsi, Program Studi Perbankan Syariah, Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Madura, Pembimbing : Fatati Nuryana, M.Si.
Kata Kunci : Kinerja dan Balanced Scorecard
Sama halnya dengan bisnis pada umumnya, perbankan syariah juga dituntut untuk selalu memperbaiki kinerjanya supaya dapat bersaing dengan lembaga keuangan sejenis lainnya yang juga telah berkembang pesat. Bank Jatim Syariah KCP Sampang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan jasa. Dalam pengukuran kinerja, Bank Jatim Syariah KCP Sampang sudah menerapkan pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard, namun analisis pengukuran yang dilakukan masih bertumpu pada perspektif keuangan dan pelanggan saja. Meskipun begitu perspektif yang lain tidak sepenuhnya ditinggalkan, hanya saja tidak menjadi prioritas pengukuran. Bank dalam menerapakan Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja belum memenuhi kriteria pengukuran, seharusnya bank mengukur semua perspektif.
Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja Bank Jatim Syariah KCP Sampang dengan metode Balanced Scorecard. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja perbankan syariah dengan Balanced Scorecard di Bank Jatim Syariah KCP Sampang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menganalisis berupa laporan keuangan dan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena pada subjek penelitian. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informannya adalah pimpinan cabang pembantu, penyelia operasioanal, karyawan dan nasabah. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, dan uraian rinci.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perspektif keuangan NPL sangat sehat, BOPO tidak sehat, dan LDR cukup sehat. Kinerja dari perspektif pelanggan secara umum sudah sesuai dengan yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah retensi nasabah setiap tahunnya. Pada perspektif bisnis internal, perusahaan sudah dapat melakukan inovasi yang baik. Sedangkan untuk perspektif pertumbuhan dan pembelajaran menunjukkan tingkat kepuasan karyawan yang cukup memuaskan. Dari data penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan Balanced Scorecard dapat memberikan gambaran yang lebih terstruktur dan menyeluruh.
Tidak tersedia versi lain