Text
POLA INTERAKSI GURU DAN MURID SEBAGAI PROSES PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA SMA MIFTAHUL ANWAR KLOMPEK INDAH PAMOROH KADUR PAMEKASAN
ABSTRAK
Fidiyanti Anik. Pola Interaksi Antara Guru Dan Murid Sebagai Proses Peningkatan Kedisiplinan Siswa SMA WIDYA DHARMA TUREN . Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Drs. H. Sudiyono.
Pola interaksi adalah bentuk-bentuk dalam proses terjadinya interaksi. Mereka saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk / pola interaksi sosial. Sedangkan interaksi yang bernilai pendidikan dalam dunia pendidikan ataupun yang disebut dengan interaksi edukatif, sebagai contoh dari pola interaksi adalah dalam hal seorang guru menghadapi murid-muridnya yang merupakan suatu kelompok manusia di dalam kelas. Di dalam interaksi belajar mengajar, hubungan timbal balik antara guru yang bersifat edukatif ( mendidik ) hal mana interaksi itu harus diarahkan pada suatu tujuan tertentu yang bersifat mendidik yaitu adanya perubahan tingkah laku anak didik kearah kedewasaan. Dalam interaksi belajar mengajar, seorang guru sebagai pengajar akan berusaha secara maksimal dengan menggunakan berbagai ketrampilan dan kemampuannya agar anak dapat mencapai tujuan yang diharapkan..
Masalah kedisiplinan ini sering digunakan barometer dalam upaya mengukur kemajuan kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya.
Dari latar belakang dan judul yang peneliti paparkan diatas, akhirnya dapat diperoleh rumusan masalah yaitu bagaimana pola interaksi guru dan murid SMA WIDYA DHARMA TUREN dalam proses peningkatan kedisiplinan dan bagaimana pelaksanaan kedisiplinan murid SMA WIDYA DHARMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola interaksi guru dan murid SMA WIDYA DHARMA TUREN dan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kedisiplinan murid SMA WIDYA DHARMA TUREN.
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode observasi, interview / wawancara, angket dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti juga jumlah sampel 100 dari 1107 populasi yang ada. Adapun penentuan sampel tersebut melalui tehnik Stratified Sampel yaitu bagian dari populasi yang terbagi atas tingkat-tingkat atau strata dan pengambilan sampelnya diambil dari setiap strata atau tingkatan sesuai dengan proposinya dari seluruh populasi yaitu 25 % orang siswa yang diambil tiap-tiap kelas dari X-2, X-4, X-7, XI-IPA 1, XI-IPA 2, XI-IPS 4, XI – IPS 5, 3 IPA 1, 3 IPS 1, 3 IPS 5.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif. Untuk menganalisa data yang telah terkumpul peneliti menggunakan tehnik analisa deskriptif kuantitatif dengan rumus Prosentase:
P = F x 100 %
N
Keterangan:
% = Angka Prosentase
F = Jawaban Responden
N = Jumlah Jawaban Responden
Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti dapat disampaikan disini bahwasannya pola interaksi antara guru dan murid sebagai proses peningkatan kedisiplinan siswa SMA WIDYA DHARMA TUREN ditemukan adanya dua variabel pola interaksi dan proses peningkatan kedisiplinan dengan 6 indikator dari masing-masing variabel tersebut. Dimana indikator pola interaksi terdapat 3 indikator yaitu kerja sama, pertikaian, dan persaingan sedangkan indikator daripada proses peningkatana kedisiplinan terdapat 3 indikator yaitu kerapian, kerajinan, dan kelakuan. Sedangkan pelaksanaan kedisiplinan siswa SMA WIDYA DHARMA yaitu dengan ditetapkannya klasifikasi dan macam pelanggaran, ditetapkannya pembagian tugas piket Wakasek dan piket guru serta administrasi piket, ditetapkannya tentang seragam siswa, membangun kreatifitas siswa baik dibidang akademik maupun non akademik.
Tidak tersedia versi lain