Text
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK DI SDN GAGAH KECAMATAN KADUR KABUPATEN PAMEKASAN
Muallam, 2018, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Pengembangan Sosial Emosional pada Anak di SDN Gagah Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan, Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, IAIN Madura, Dosen Pembimbing: Dr. Buna’i, S.Ag., M.Pd.
Kata Kunci: Pembelajaran PAI dan Sosial Emosional
Membangun kecerdasan emosional siswa berarti bertujuan membangun kesadaran dan pengetahuan anak dalam upaya mengembangkan kemampuan nilai-nilai moral dalam dirinya. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional akan mampu mengatasi beban hidup yang berat menjadi ringan. Termasuk mampu mengatasi semua kekurangan, stres, dan depresi. Kecerdasan emosional membimbing dan menciptakan motivasi untuk menjalani berbagai aktivitas sehingga terbentuk pribadi yang tangguh secara mental dan fisik, yang siap berjuang untuk meraih prestasi terbaik di dalam hidupnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permaslahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI dalam mengembangkan kecerdasan sosial-emosional siswa di SDN Gagah Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan; kedua, faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran PAI dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informannya adalah guru PAI dan siswa. Sedangkan pengecekan keabsahan temuan dilakukan melalui perpanjangan kehadiran peneliti, observasi yang diperdalam, triangulasi dan uraian rinci.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Pelaksanaan Pembelajaran PAI dalam Mengembangkan Kecerdasan Sosial-Emosional Siswa dengan tahapan: 1) mengenali dan memahami emosi siswa yaitu dengan cara: memberikan rangsangan berupa pertanyaan-pertanyaan, memberikan apresiasi (hadiah) kepada siswa yang menjawab dengan benar, melalui gejala dan tingkah laku yang ditampilkan, memberikan cerita, kegiatan pembiasaan setiap pelajaran pendidikan agama islam; 2) Metode yang digunakan guru PAI pada proses pembelajaran adalah menghubungkan mata pelajaran dengan pengalaman pribadi, pengarahan, sosiodrama, bercerita, sharing (belajar berbagi), dan peer teaching method (metode tutor teman sebaya); Kedua, Faktor pendukung adalah dewan guru, kesadaran anak dan kegiatan siswa seperti menyanyikan lagu nasional, shalat dhuha, tadarus sebelum pelajaran dimulai dan pembiasaan berinfaq setelah pelajaran PAI selesai. Sedangkan faktor penghambat dalam mengembangkan kecerdasan emosional adalah latar belakang anak, jam belajar, sarana dan prasarana, lingkungan pergaulan, kesadaran anak yang terkadang kurang dalam berempati dan perhatian orang tua terhadap kecerdasan emosional anak yang kurang
Tidak tersedia versi lain