Text
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMANFAATAN BAHAN BEKAS DI PAUD MELATI LARANGAN LUAR LARANGAN PAMEKASAN
ABSTRAK
Nazilah, 2018, Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak dengan Metode Demonstrasi dalam Pemanfaatan Bahan Bekas Di Paud Melati Larangan Luar Larangan Pamekasan, Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, IAIN Madura, Dosen Pembimbing: R. Taufiqurrahman, M.Pd.I
Kata Kunci: Motorik Halus dan Metode Demonstrasi
Aspek perkembangan anak yang dikembangkan di Taman Kanak-Kanak meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kemandirian, bahasa, kognitif, fisik, motorik. Aspek-aspek tersebut dikembangkan, sehingga menjadi kebiasaan yang positif. Seluruh aspek perkembangan tersebut dikembangkan melalui pembelajaran sehari-hari di Taman Kanak-Kanak dengan cara yang menyenangkan. Masa Usia Dini (0 - 6 th) merupakan masa keemasan (golden age). Pada masa itu stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu masa awal kehidupan anak merupakan masa terpenting dalam rentang kehidupan seorang anak.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permaslahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, Bagaimana penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak pada kelompok B di Paud Melati Larangan Luar Larangan Pamekasan; kedua, Apa saja faktor pendukung penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak pada kelompok B di Paud Melati Larangan Luar Larangan Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informannya adalah guru kelas, siswa, dan kepala sekolah. Sedangkan pengecekan keabsahan temuan dilakukan melalui perpanjangan kehadiran peneliti, observasi yang diperdalam, triangulasi dan uraian rinci.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak dapat dilihat dari adanya perkembangan anak didik yang mana pada pra siklus penelitian diketahui anak didik yang mencapai standar penilaian berkembang sangat baik hanya ada 3 anak atau (15%) saja dari semua anak didik yang berjumlah 20 anak. Kemudian pada siklus I anak yang memiliki kreativitas berkembang sangat baik bertambah menjadi 7 anak atau (35%) dan pada siklus II bertambah lagi menjadi 16 anak didik atau 80% anak didik telah mencapai standar penilaian yang telah ditetapkan. Kedua: Faktor pendukung penerapan metode demonstrasi diantaranya, adanya keterlibatan dan kerjasama yang baik antara para guru dan pimpinan sekolah, keaktifan guru dalam mengkoordinasi kegiatan pembelajaran, dan adanya minat peserta didik yang selalu bersemangat dan bergairah dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Tidak tersedia versi lain