Text
KONSEP BELAJAR MENURUT IMAM AZ-ZARNUJI DALAM KITAB TA'LIMUL MUTA'ALLIM
Juhri, 2018, Konsep Belajar menurut Imam Az-Zarnuji dalam Kitab Ta’limul Muta’allim, Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, IAIN Madura, Dosen Pembimbing: R. Taufiqurrahman, M.Pd.I
Kata Kunci: Konsep Belajar, Kitab Ta’limul Muta’allim
Sebagai refleksi dari adanya kewajiban menuntut ilmu, diperlukan adanya suatu kegiatan yaitu belajar. Belajar sebagai aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, ternyata bukan hanya berasal dari hasil renungan manusia semata. Ajaran Islam juga menganjurkan manusia untuk selalu melakukan kegiatan belajar. Kendati tidak ada ajaran Islam yang secara mendalam membahas tentang belajar, namun ajaran Islam secara eksplisit dan implisit telah menyinggung bahwa belajar adalah aktivitas yang dapat memberikan kebaikan kepada manusia.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permaslahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, Bagaimana konsep belajar mengajar menurut kitab Ta’limul Muta’alim; kedua, Bagaimana konsep aplikasi belajar mengajar menurut Ta’limul Muta’alim dan pendidikan Islam.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan. Sumber data diperoleh melalui data primer (kitab Ta'limul Muta'allim karya Al-Zarnuji) dan data sekunder (Adab dan Kiat Dalam Menggapai Ilmu, karangan Abdul Aziz bin Muhammad bin Abdullah As-Sadhan dan Metodologi Pembelajaran PAI, karangan Nur Khoiri). Metode analisis adalah deduktif dan induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Belajar dan mengajar dalam Kitab Ta'lim al Muta'allim merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Belajar adalah penambahan pengetahuan. Devinisi ini dalam praktik sangat banyak di anut di sekolah dimana guru-guru berusaha memberikan ilmu sebanyak mungkin dan murid bergiat untuk mengumpulkannya. Sering belajar itu disamakan dengan menghafal. Bukti bahwa seorang anak belajar ternyata hasil dari ujian yang diadakan. Dalam belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang diperolehnya. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu dapat berhasil dengan baik. Kedua: ada lima komponen yang harus di daplikasikan dalam dunia pendidikan saat ini, satu dengan lainnya mempunyai hubungan timbal balik dan tidak boleh dipisah-pisah. Lima komponen itu adalah: tujuan pendidikan, anak didik, pendidik, alat-alat, dan lingkungan.
Tidak tersedia versi lain