Text
PERAN KH AHMAD DAHLAN DALAM MENDIRIKAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
ABSTRAK
Fajriatus Soliha, 2017, Peran KH Ahmad Dahlan dalam Mendirikan Pendidikan Islam di Imdonesia, Skripsi, Program Studi PAI, Jurusan Tarbiyah, STAIN Pamekasan, Pembimbing : Drs. H. Zainol Hasan, M. Ag.
Kata Kunci : Peran KH Ahmad Dahlan, Pendidikan Islam.
pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang dilakukan oleh pendidik. pendidikan islam dapat diartikan sebagai proses bimbingan yang dilakukan oleh subyek didik terhadap perkembangan jiwa dan raga obyek didik dengan materi tertentu, pada jangka waktu tertentu disetrtai evaluasi sesuai dengan ajaran islam. Salah satu tokoh yang sangat berperan penting dalam dunia pendidikan adalah K. H. Ahmad Dahlan. Beliau adalah seorang pendiri organisasi kemasyarakatn yang bernama MUHAMMADDIYAH yang diambil dari nama sekolah yang didirikan olenya satu tahun sebelum didirikannya organisasi kemasyarakatan yang bernama MUHAMMADIYAH itu.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana profil K. H. Ahmad Dahlan sebagai tokoh Islam di Indonesia; Kedua, bagaimana peran K. H. Ahmad Dahlan dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia; Ketiga, bagaimana implementasi pemikiran K. H. Ahmad Dahlan dalam lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan kualitatif dengan jenis kajian pustaka. Sumber data yang diperoleh melalui dokumentasi. Sedangkan pengecakan keabsahan data triangulasi sumber data, perpanjangan keikutsertaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Kiai Haji Ahmad Dahlan lahir di Kauman, Yogyakarta, pada tahun 1869. Dia adalah putra dari K. H. Abu Bakar bin Kiai Sulaiman, seorang Khatib tetap di Masjid Agung. Ketika lahir, Abu Bakar memberi putranya nama yaitu Muhammad Darwis. Pada Jumat malam 7 Rajab tahun 134 Hijriyah, KH. Ahmad Dahlan mengembuskan nafas terakhir di hadapan keluarganya. Pendidikannya pertama-tama diperoleh dari ayahnya sendiri sebagai seorang kyai. Kedua, K. H. Ahmad Dahlan memberikan pelajaran agama pada sekolah Guru di Jetis Yogyakarta dan OSVIA (Opleiding School Voor Inlandse Ambtenaren atau Sekolah Calon Pangrehpraja) di Magelang. Dia mengadakan modernisasi dalam bidang pendidikan Islam, dari sistem pondok yang selalu didalamnya diajari pelajaran agama Islam dan diajar secara perseorangan menjadi secara kelas dan ditambah dengan pelajaran pengetahuan umum. Ketiga, Pendidikan Islam menurut KH. Ahmad Dahlan ialah tidak hanya mencerdaskan intelektualitas, tetapi pembentukan karakter sangat penting pada perilaku peserta didik di kehidupan sehari-harinya. Amal nyata Muhammadiyah yang dipimpin oleh KH. Ahmad Dahlan, yaitu tak pernah lepas dari tiga unsur: Rumah yatim dan fakir miskin, Rumah sakit, dan Lembaga pendidikan.
Tidak tersedia versi lain