Text
KONSEP PENDIDIKAN ANAK MENURUT IMAM AL-GHAZALI DALAM KITAB AYYUHAL WALAD
ABSTRAK
Rusdiyanto, 2018, Konsep Pendidikan anak menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Ayyuhal Alwalad. Skripsi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan. Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
Pembimbing : Dr. H. Muhammad Kosim, M.Ag.
Kata Kunci : Konsep Pendidikan Anak
Ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, pertama tentang bagaimana konsep pendidikan anak menurut Imam Al-Ghazali, kedua tentang bagiaman mana metode pendidikan anak menurut Imam Al-Ghazali.
Penelitian ini termasuk dalam kajian pustaka (library research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun tehnik pengumpulan data yang di gunakan oleh peneliti adalah menggunakan tehnik dokumentasi dengan menggalinya melalui data primer dan sumber data skunder, kemudian setelah data-data tersebut terkumpul maka selanjudnya adalah menganalisis data tersebut melalui metode deskriptif dan metode content analisis.
Hasil dari penelitian ini, yaitu menurut pandangan Imam Al-Ghazali, tentang pendidikan anak adalah: (1)mendidik anak itu dari sejak kecil karenan seorang anak cepak tanggap, (2) ibu seorang anak yang lebih utama mendidik anak dan pendidikan pertama kali di dapatkan oleh seorang anak, (3) seorang ibu benar-benar mendidik anaknya sejak dari kandungan, (4) setiap saat di didik dengan zhikir dan shalawat dan seorang ibu harus benar-benar menjaga berbagai macam makanan dan minuman yang di berikan kepada anak yaitu tidak makan dari makanan yang haram, (5) dari sejak kecil pula seorang anak harus di tamami pendidikan ke tauhidan dan di tanamkan pendidikan akhalak yang baik agar anak tau halal dan haram, juga seorang anak akan memiliki sikap yang baik, (6) seorang anak ketika mau menuntut ilmu harus tabah dan harus tawadduk agar ilmunya bermafaat disamping agar mempunyai bekal di negeri akhirat, (7) seorang pendidik atau pengajar harus mengetahui kecerdasan seorang anak, karena seorang anak tidak mungkin sama dalam menangkap pelajaran yang di berikan oleh pendidik, (8) kalau anak didik lebih konsentrasi kepada cerita isilah pelajaran anak dengan cerita islam dan sejarah nabi, (9) kadang anak didik senang meniru prilaku pendidik, maka seorang pendidik harus menjadi pendidik yang bersuri tauladan manjadi pendidik yang sopan santun kepada anak didik, (10) hendaklah anak didik dalam menuntut ilmu itu karena ingin mendapat ridho dari Allah bukan karena mengharap dunia, begitu juga pendidik atau seorang guru hendaklah dalam memberikan ilmu karena ingin mendapatkan ridho dari Allah.
Tidak tersedia versi lain