Text
Fenomena Konflik Keluarga Akibat Istri Berpenghasilan Rendah (Studi Kasus di Dusun Rongkarong Tengah Kelurahan Gladak Anyar Kecamatan Kota Pamekasan Kabupaten Pamekasan)”
ABSTRAK
Ahmad Feriyanto Sofian, 2017, “Fenomena Konflik Keluarga Akibat Istri Berpenghasilan Rendah (Studi Kasus di Dusun Rongkarong Tengah Kelurahan Gladak Anyar Kecamatan Kota Pamekasan Kabupaten Pamekasan)” Skripsi, Program Studi Hukum Perdata Islam, Jurusan Syariah, Pembimbing: Mohammad Ali Al Humaidy, M.SI.
Kata kunci: Fenomena, Konflik, Keluarga.
Fenomena konflik keluarga sering terjadi di Dusun Rongkarong Tengah yang disebabkan istri yang bekerja dan menjadi tulang punggung, sedangkan seorang suami berdiam diri di rumah. Banyak istri yang bekerja berjualan keliling atau bahkan banyak dari mereka bekerja menjadi pembantu rumah tangga demi menghidupi keluarga. Disamping itu kerap kali terjadi pertengkaran antara suami dan istri yang diakibatkan kecilnya penghasilan istri yang tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga istri harus berhutang dan melunasi dengan hutang atau dikenal dengan istilah “gali lubang tutup lubang”. Akibat dari konflik tersebut terjadi suami minggat dari rumah atau bahkan perceraian.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, bagaimana fenomena konflik keluarga akibat istri berpenghasilan rendah di dusun Rongkarong Tengah kelurahan Gladak Anyar kecamatan kota kabupaten Pamekasan; kedua, bagaimana dampak bagi keluarga dari konflik keluarga akibat istri berpenghasilan rendah; ketiga, bagaimana solusi mengatasi konflik keluarga akibat istri berpenghasilan rendah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, fenomena konflik keluarga akibat istri berpenghasilan rendah di Dusun Rongkarong Tengah Kabupaten Pamekasan adalah konflik interpersonal (pertengkaran, perceraian) dan konflik intrapersonal dengan bentuk pendekatan-pengindaran (minggat dari rumah, hampir terjadi kekerasan dalam rumah tangga dan talaq). Kedua, dampak konflik keluarga tersebut yaitu meliputi: dampak negatif (dampak psikis terhadap anak dan dampak sosial-ekonomi keluarga) serta dampak positif (timbulnya rasa solidaritas anak terhadap ibu mereka). Ketiga, dalam upaya mengatasi konflik keluarga tersebut dengan membangun komunikasi antar keluarga suami istri atau dengan jalan terakhir yaitu peceraian.
Tidak tersedia versi lain