Text
PROBLEMATIKA SANTRI DALAM MENGIKUTI KAJIAN KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL QULUB POLAGAN GALIS PAMEKASAN
ABSTRAK
Febriatul Makiyah 2017, Problematika Santri Dalam Mengikuti Kajian Kitab Kuning di Pondok Pesantren Miftahul Qulub Polagan Galis Pamekasan, Skripsi, Program Studi PAI, Jurusan Tarbiyah, STAIN Pamekasan, Pembimbing Dr. H. Nor Hasan, M. Ag.
Kata Kunci: Kajian, Kitab Kuning, Pesantren
Dalam kenyataan, santri di pondok pesantren Miftahul Qulub Polagan Galis Pamekasan tidak banyak yang menguasai kitab kuning. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang masalah tersebut.
Ada tiga permasalahan yang menjadi permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, pertama metode apa saja yang digunakan dalam kajian kitab kuning di pondok pesantren Miftahul Qulub Polagan Galis Pamekasan ?, kedua problematika apa saja yang dihadapi dalam kajian kitab kuning di pondok pesantren Miftahul Qulub Polagan Galis Pamekasan ?, ketiga upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi problematika kajian kitab kuning di pondok pesantren Miftahul Qulub Polagan Galis Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, karena peneliti ingin memahami dan mengungkap fenomena yang terjadi terkait dengan problematika kajian kitab kuning di Pondok Pesantren Miftahul Qulub Polagan Galis Pamekasan. Sedangkan prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Yang jadi informan adalah pengasuh, pengurus dan santri. Pengumpulan data dilakukan pada 12 Juli s/d 25 Agustus 2017.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa metode kajian kitab kuning yang digunakan di Pondok Pesantren Miftahul Qulub Polagan Galis Pamekasan adalah metode wetonan atau bandongan, muhafadhoh (menghafal), dan metode variasi.
Adapun problematika yang dihadapi dalam kajian kitab kuning di Pondok Pesantren Miftahul Qulub Polagan Galis Pamekasan, adalah santri tidak menguasai ilmu nahwu dan shorrof, santri tidak bisa berbahasa arab, santri malas membaca kitab, dan santri lebih mengutamakan pelajaran umum dari pada kitab kuning.
Sedangkan upaya yang dilkukan untuk mengatasi problematika kajian kitab kuning di Pondok Pesantren Miftahul Qulub Polagan Galis Pamekasan, adalah pesantren mendirikan lembaga bahasa Arab, serta mewajibkan santri untuk menghafal nadhom-nadhom nahwu dan shorrof sesuai tingkatannya dan menjadikan pelajran nahwu dan shorrof sebagai pelajaran wajib di Madrasah Diniyah Ula dan Diniyah Wustho. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka untuk meningkatkan penguasaan kitab kuning di kalangan santri pengelola pesantren (pengasuh dan pengurus/ustadz) perlu mengevaluasi strategi yang selama ini diterapkan, dan bagi para santri bersunguh-sungguh dan bersabar dalam mempelajari kitab kuning.
Tidak tersedia versi lain