Text
Pengembangan Life Skill Siswa di SDN Bulay II Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan.
Laily Hidayati, 2016. Pengembangan Life Skill Siswa di SDN Bulay II Kecamatan
Galis Kabupaten Pamekasan. Skripsi, jurusan Tarbiyah, program
studi PAI, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Pamekasan, pembimbing Dr. Buna’i S.Ag, M.Pd.
Kata Kunci : Pengembangan Life Skill
Ada tiga permasalahan yang akan menjadi fokus masalah dalam penelitian
ini, yang pertama adalah kapan di laksanakan pengembangan life skill di SDN
Bulay II Kecamatan Galis Kabupaten pamekasan. Kedua adalah Kendala apa
saja yang di hadapi dalam pengembangan life skill siswa di SDN Bulay II
Kecamatan Galis Kabupaten pamekasan. Ketiga adalah bagaimana hasil
pengembangan life skill siswa di SDN Bulay II Kecamtan Galis Kabupaten
Pamekasan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui
pelaksanaan pengembangan life skill Siswa di SDN Bulay II Kecamatan Galis
Kabupaten Pamekasan. (2) Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihdapi
dalam pengembangan life skill Siswa di SDN Bulay II Kecamatan Galis
KabupatenPamekasan. (3) Untuk mengetahui hasil pengembangan life skill siswa
di SDN Bulay II Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan jenis
penelitiannya deskriptif. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. Dengan menggunakan analisis data yaitu reduksi data, display data,
kesimpulan atau verifikasi yang sesuai dengan fokus yang diambil. Teknik
pengecekan keabsahan data melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan
pengamatan, triangulasi, analisis kasus negatif dan uraian rinci. Adapun informan
atau subjek adalah kepala sekolah, guru agama, Guru, serta siswa-siswi SDN
Bulay II Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan.
Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
pengembangan life skill siswa di SDN Bulay II Kecamatan Galis Kabupaten
Pamekasan sudah dilaksanakan dengan bentuk pengembangan berupa : sholat
dhuha bersama, membaca al-Qur’an bersama, sebelum memulai pelajaran siswa
dibiasakan membaca do’a dan juga ketika sampai disekolah dan mau pulang dari
sekolah siswa dibiasakan bersalaman kepada guru. Adapun kendala dari kegiatan
ini yaitu dari saran dan prasaran yang kurang memadai. Sedangkan dari dalam diri
siswa yaitu kurangnya menggunakan waktu pada saat wudhu’ secara optimal dan
timbulnya rasa malas dari siswa. Cara mengatasi kendala tersebut yaitu dari
sarana dan prasarana yang menggunakan kamar mandi untuk wudu’. Sedangkan
cara mengoptimalkan waktu, guru mengontrol siswa yang sedang melakukan
pemgembangan life skill. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu siswa yang
tidak lancar membaca al-Qur’an sekarang sudah cukup fasih, dan juga siswa
sudah dapat menghormati orang yang lebih tua khususya guru-guru yang ada.
Tidak tersedia versi lain