Text
ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA DI KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH BAITUL MAAL WA TAMWIL NUANSA UMAT (KSPPS BMT NU) CABANG SARONGGI
Kholikul Wari, 2017, “Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kinerja di Koperasi
Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitul Maal Wa Tamwil Nuansa Umat
(KSPPS BMT NU) Cabang Saronggi” Skripsi Program Studi Perbankan Syariah,
Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam, Pembimbing: Fatekhul Mujib, S.Ag. M.Si
Kata Kunci: Manajemen Kinerja, Analisis SWOT, KSPPS BMT NU.
Organisasi penting untuk menetapkan program manajemen kinerja,
program manajemen kinerja merupakan sebuah proses. Program manajemen
kinerja pada dasarnya adalah sebuah proses dalam manajemen sumber daya
manusia. Istilah “manajemen” dalam program tersebut mempunyai implikasi
bahwa kegiatan tersebut harus dilaksanakan sebagai sebuah proses manajemen
yang umum yang dimulai dengan penetapan tujuan, sasaran, dan diakhiri dengan
evaluasi. Manajemen kinerja dirasa Sangat penting sekali dalam sebuah
perusahaan, dalam hal ini perusahaan yang di maksud adalah organisasi, karena
output atau hasil perusahaan sangat di tentukan oleh kinerja dari semua elemen
perusahaan, termasuk pegawai atau pimpinan perusahaan, hal ini sangat di
tentukan dengan berhasil tidaknya manajemen kinerja organisasi tersebut di
laksanakan. Untuk itu apabila manajemen kinerja berhasil di lakukan dengan baik
makan akan menghasilkan output perusahaan yang optimal pula. Demikian halnya
di KSPPS BMT NU Cabang Saronggi.
Berdasarkan konteks diatas, maka terdapat dua permasalahan yang
diangkat dan dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu: pertama,; Bagaimana
penerapan sistem manajemen kinerja di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan
Syariah Baitul Maal Wa Tamwil Nuansa Umat (KSPPS BMT NU) Cabang
Saronggi? Kedua; Bagaimana analisis SWOT dalam manajemen kinerja di
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitul Maal Wa Tamwil Nuansa
Umat (KSPPS BMT NU) Cabang Saronggi?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Sumber data diperoleh dari observasi, wawancara serta dokumentasi. Kemudian
yang menjadi informan adalah semua staf baik itu pimpinan maupun Custumer
Service yang ada di KSPPS BMT NU Cabang Saronggi. Sedangkan pengecekan
keabsahan data dilakukan melalui triangulasi, ketekunan pengamatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama: KSPPS BMT NU Cabang
Saronggi menerapkan sistem manajemen kinerja dengan empat tahapan yaitu:
perencanaan kinerja, pengelolaan kinerja, evaluasi kerja, dan reward &
punishment. Kedua: dalam analisis SWOT kemampuan individu karyawan dan
motivasi menjadi faktor pendukung penerapan manajemen kinerja. hambatan
penerapan manajemen kinerja di sebabkan oleh kesalah pahaman antara keputusan
atasan dengan kemauan bawahan.
Tidak tersedia versi lain