Text
PERSEPSI REMAJA DESA PENEMPAN KECAMATAN PAMEKASAN KABUPATEN PAMEKASAN TENTANG PONDOK PESANTREN
Lailatul Fitriyah, 2017,Persepsi Remaja Desa Panempan Kecamatan Pamekasan
Kebupaten Pamekasan Tentang Pondok Pesantren, Skripsi, Program Studi
Pendidikan Agama Islam (PAI), Jurusan Tarbiyah, STAIN Pamekasan,
Pembimbing : Dr. H. Nor Hasan, M.Ag.
Kata Kunci: Persepsi, Remaja,Pondok Pesantren.
Persepsi merupakan tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu,
serapan. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indra.
Sedangkan Remaja adalah periode transisi antara masa anak-anak ke masa
dewasa, atau masa usia belasan tahun,atau jika seseorang menunjukkan tingkah
laku tertentu seperti susah di atur, mudah tersinggung perasaanya dan sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat dua permasalahan yang menjadi
kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, Bagaimana Persepsi Remaja di
Desa Panempan Kebupaten Pamekasan tentang Pondok Pesantren. Kedua, Apa
faktor-faktor yang menyebabkan remaja desa panempan tidak mengeyam
pendidikan dipondok pesantren.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Adapun jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian seperti apa adanya.
Dimana sumber data yang di peroleh melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. Sedangkan yang menjadi informannya adalah remaja di Desa
Panempan, orang Tua di Desa Panempan dan Kepala Desa Panempan.
Pengecekan keabsahan data di lakukan melalui perpanjangan keikutsertaan,
ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :pertama, persepsi remaja di Desa
Panempan tentang Pondok Pesantren bahwa pesantren dipandang sebagai pusat
lembaga pendidikan yang berbasis islami dimana didalamnya masih
menggunakan metode klasik serta terdapat asrama yang dapat menampung santri.
Pesantren juga dianggap sebagai salah satu lembaga yang dapat membentuk
akhlakul karimah santri serta dapat merubah kepribadian santri. Tidak hanya itu
pesantren dapat melatih kemandirian santri sehingga para santri dapat bersosial
dengan baik serta peduli terhadap sesama. kedua, faktror yang menyebabkan
remaja tidak mengeyam pendidikan dipesantren, a. tradisi perkotaan yang sudah
ada sejak dahulu yaitu tidak terbiasa memondokkan anaknya dipesantren, b.
modernisasi yang menyebabkan tidak adanya ketertarikan terhadap pendidikan
pesantren, c. pergaulan remaja, d. banyaknya kaum muda yang ingin mencari
pengalaman luar, e. pesantren dianggap sebagai penghambat dalam memperoleh
pekerjaan, f. kurang dukungan ataupun pesetujuan dari orang tua.
Peneliti memiliki beberapa saran sebagai berikut: kepada remaja
hendaknya sedikit demi sedikit pemikiran pesantren sebagai penhambat dalam
mendapatkan pekerjaan dihilangkan. Kepada orang tua Hendaknya para orang tua
dapat memberikan arahan kepada anak bahwa pesantren juga termasuk lembaga
pendidikan yang pantas untuk dibanggakan. Kepada Kepala Desa Hendaknya
kedepannya ada banyak seminar-seminar yang dapat menumbuhkan rasa
keinginan masyarakat terhadap pendidikan pesantren.
Tidak tersedia versi lain