Text
KONSEP PENDIDIKAN ANAK MENURUT PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAKIR DALAM KITAB WASHAYA AL-ABAI LI AL-ABNAI
Maimunah, 2017, Konsep Pendidikan Anak Menurut Pemikiran Muhammad Syakir dalam
Kitab Washâyâ al-Ãbâi li al-Abnâi, Skripsi, Program Studi PAI, Jurusan Tarbiyah, STAIN
Pamekasan, Pembimbing : Dr. H. Zainuddin Syarif, M.Ag.
Kata Kunci :konsep dan pendidikan anak
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok
dalam penelitian ini, yaitu: pertama, Mengungkap istilah yang dipakai oleh Muhammad
Syakir dalam menyebutkan pendidikan
dan anak dalam kitab washâyâ.; kedua,
Mengidentifikasi apa saja konsep yang diberikan oleh Muhammad Syakir dalam kitab
washâyâ dalam pendidikan anak.; ketiga, Mengetahui kontribusi pemikiran Muhammad
syakir dalam pendidikan anak terhadap pendidikan sekarang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan dengan tujuan memahami
permasalan secara mendalam guna menemukan pola, hipotesis, atau teori mengenai konsep
pendidikan anak menurut pemikiran Muhammad Syakir dalam kitab washâyâ. Sumber data
diperoleh secara langsung (primer) dan tidak langsung (sekunder). Sumber yang bersifat
primer yaitu kitab washâyâ yang original dan terjemahan. Sedangkan sumber data yang
bersifat sekunder, yaitu kitab-kitab yang relevan yang lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Istilah Pendidikan dan Anak Menurut
Pemikiran Muhammad Syakirdalam kitab Washâyâ al-Ãbâi li al-Abnâi secara keseluruhan
penulis menemukan istilah pendidikan dalam 3 kata yaitu tarbiyah, ta’lim dan ta’dib.
Sedangkan istilah anak yang digunakan oleh Muhammad Syakir dalam kitab washâyâ ialah
lafad bunayya yang berasal dari kata ibn yang memiliki arti anak laki-laki namun karena
lafad bunaya didahului oleh nida’ (seruan) maka tidak bisa hanya diartikan laki-laki karena
lafad bunayya bukan lafad yang khusus arti laki-laki seperti lafad yang mengikuti wazan
fu’ila yang ketika kemasukan nida’ menjadi khusus terhadap laki-laki; kedua, Konsep yang
diberikan oleh muhammad syakir dalam kitab washâyâ dalam pendidikan anak ada kita
pengklasifikasian yaitu iman, ilmu dan akhlak; ketiga, Kontribusi pemikiran muhammad
syakir dalam pendidikan anak terhadap pendidikan sekarang ialah sebagai berikut: Konsep
pendidikan anak, anak tidak hanya dituntut untuk cerdas dalam intelektual namun anak juga
di tutntu untuk cerdas dalam spritual dan emosional. Tujuan pendidikan anak, anak selalu
beramal sholeh, anak memiliki badan yang sehat, anak mempunyai pendirian yang kuat, anak
memiliki hati yang suci, anak memiliki akhlak yang mulia, anak dapat menjaga adab, anak
menjauhi perkataan tercela, anak memiliki sikap lemah lembut, anak dapat menolong fakir
miskin, anak memiliki sifat pemaaf, dan anak tidak boleh meningglkan shalat dan tidak
menunda-nunda beribadah kepada Pencipta, Pemilik, Pemelihara, dan Penguasa. Metode
pembelajaran berupa metode mengkafi ulang, metode memahami, dan metode diskusi.
Tidak tersedia versi lain