Text
STATEGI MENGAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK ANAK TUNARUNGU DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) API ALAM TLANAKAN PAMEKASAN
Nurul Qomariyah, 2017, Strategi Mengajar Pendidikan Agama Islam Untuk Anak
Tunarungu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Api Alam Tlanakan Pamekasan, Skripsi,
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Jurusan Tarbiyah, STAIN
Pamekasan, Pembimbing : Fathol Haliq, M. Si.
Kata Kunci: Strategi Mengajar, Pendidikan Agama Islam, Anak Tunarungu.
Strategi mengajar merupakan pola-pola umum kegiatan guru dalam
perwujudan kegiatan mengajar untuk mencapai tujuan yang telah di gariskan.
Tidak sama halnya dengan anak normal penggunaan strategi bagi anak abnormal
juga berbeda baik dalam pelaksanaan maupun perencanaannya.
Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat dua permasalahan yang menjadi
kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu :Pertama,bagaimana seorang guru
merencanakan strategi pembelajaran bagi anak tunarungu. Kedua,faktor apa yang
menjadi penghambat atau tantangan dalam penggunaan strategi yang digunakan
oleh seorang guru.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
bersifat fenomenologis. Dimana sumber data yang di peroleh melalui wawancara,
observasi dan dokumentasi. Sedangkan yang menjadi informannya adalah kepala
sekolah, guru Pendidikan Agama Islam dan Wali Kelas. Pengecekan keabsahan
data di lakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan
triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :Pertama,dalam perencanaan strategi
yang di lakukan seorang guru harus terlebih dahulu memahami materi yang akan
di sampaikan. Tidak hanya itu metode atau teknik tertentu yang juga harus di
siapkan untuk membuat para penyandang tunarungu termotivasi untuk melakukan
kegiatan belajar. Kedua, alat peraga digunakan seorang guru sebagai alat bantu
untuk mempermudah kegiatan mengajar. Ketiga, media dapat membantu para
guru untuk membuat pemahaman yang maksimal bagi para penyandang
tunarungu. Adapun pelaksanaan pembelajaran di SLB Api Alam berjalan cukup
baik meskipun terdapat banyak kesulitan yang terjadi, akan tetapi masih bisa
diatasi dengan berbagai cara yang ada.
Sedangkan factor penghambat atau tantangan dalam penggunaan strategi
antara lain : Pertama, guru dimana di SLB Api Alam bukanlah lulusan asli PLB,
sehingga para guru harus lebih giat lagi belajar cara menangani para siswa
tunarungu. Kedua,anak tunarungu adalah seorang anak yang memiliki
keterbatasan pendengaran maka dengan keterbatasan yang dimiliki akan menjadi
penghambat terhadap apa yang disampaikan guru. Akan tetapi dalam hal ini upaya
yang dapat dilakukan guru dalam mengatasi hambatan tersebut adalah : belajar
sambil bermain, mengasah keterampilan siswa, mengikuti kemauan anak,
memotivasi siswa, memberi perhatian lebih kepada siswa.
Tidak tersedia versi lain