Text
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FIQIH MENURUT KURIKULUM 2013 DI MTSN 2 PAMEKASAN
Moh. Rizal Qamarul Umam, 2017, Pelaksanaan Pembelajaran Fiqih Menurut
Kurikulum 2013 Di MTsN 2 Pamekasan, Skripsi, Program Studi PAI, Jurusan
Tarbiyah, STAIN Pamekasan, Pembimbing: Dr. H. Taufiqurrahman, M. Pd.
Kata Kunci: Pembelajaran Fiqih, Kurikulum 2013
Dalam pelaksanaan pembelajaran fiqih dengan menggunakan kurikulum
2013 pasti akan menjumpai masalah. Masalah tersebut antara lain kurangnya
persiapan guru dalam pelaksanaan pembelajaran, saat di dalam kelas tidak mampu
menggunakan media yang tersedia, dan pemilihan metode terhadap materi yang
akan disampaikan kurang tepat. Menurunnya semangat dari siswa untuk belajar
mata pelajaran fiqih yang disebabkan karena cara guru menyampaikan materi
dengan metode yang digunakan tidak menarik minat siswa, untuk siswa kelas
awal masih terbawa sifat kekanak-kanakan saat di sekolah dasar, kemudian siswa
masih terbiasa dengan kurikulum lama.
Berdasarkan hal tersebut, maka muncullah permasalahan yang menjadi
kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimana pelaksanaan
pembelajaran fiqih menurut kurikulum 2013 di MTsN 2 Pamekasan, (2) Apa saja
elemen pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran fiqih menurut kurikulum
2013 di MTsN 2 Pamekasan, (3) Apa saja kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran fiqih menurut kurikulum 2013 di MTsN 2 Pamekasan, dan (4) Apa
saja solusi dalam pelaksanaan pembelajaran fiqih menurut kurikulum 2013 di
MTsN 2 Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus.
Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
pengecekan keabsahan data melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan
peneliti, triangulasi, audit konfirmabilitas, dependabilitas, dan transferabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pelaksanaan pembelajaran
fiqih menggunakan metode diskusi, metode demonstrasi atau praktik, dan metode
penugasan. Sedangkan strategi yang digunakan yaitu pembelajaran kontekstual
dan pembelajaran berbasis masalah. Kedua, elemen pendukungnya yaitu media
elektronik seperti LCD proyektor, laptop, internet dan komputer; media non
elektronik seperti buku pedoman siswa dan guru, literatur lain yang tersedia di
perpustakaan, alat peraga, dan portofolio. Ketiga, kendalanya adalah guru
kesulitan memberikan motivasi dan kesadaran kepada siswa, kurang kreatif dalam
memadukan metode pembelajaran, siswa sering gaduh dan sulit diatur di dalam
kelas, kemampuan siswa yang berbeda-beda, kekurangan literatur tambahan, dan
minimnya jam pelajaran sehingga menyulitkan guru. Keempat, Solusinya adalah
guru harus bisa memadukan berbagai metode, guru melakukan ice breaking pada
jam-jam terakhir, guru memberikan hukuman dan reward kepada siswa, siswa
harus bisa memanfaatkan perpustakaan madrasah, siswa harus menyiapkan materi
yang akan dipelajari dari rumah, dan waktu yang sediakan madrasah lebih
mencukupi atau guru harus mampu menggunakan waktu yang minim tersebut
semaksimal mungkin.
v
Tidak tersedia versi lain