Text
penerapan metode sorogan pada pendidikan langgar Al- Muslimiyah di desa Plakaran Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang.
Surastun, 2016, penerapan metode sorogan pada pendidikan langgar Al-
Muslimiyah di desa Plakaran Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang, Skripsi,
Program Studi PAI, Jurusan Tarbiyah, Pembimbing: Dr. H. Mohammad Kosim,
M. Ag
Kata Kunci: metode sorogan, pendidikan langgar
Langgar dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan islam tradisional
lembaga ini telah mengambil peran kecil dalam warisan nilai-nilai islam antar
generasi,utamanya untuk tingkat pemula.
Sorogan berasal dari kata jawa yang berarti sorog, yang berarti menyodorkan,
sebab setiap santri menyodorkan kitabnya di hadapan kiai atau pembantu
kiai,yaitu santri membaca kitab dihadapan kiai dan kiai membetulkannya.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, Bagaimana langkah-langkah
penerapan metode sorogan pada pendidikan langgar Al-Muslimiyah di Desa
Plakaran Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang; kedua,; Apa saja yang menjadi
kendala dalam menerapkan metode sorogan pada pendidikan langgar Al-
Muslimiyah di Desa Plakaran Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang ketiga,
Bagaimana mengatasi kendala yang dihadapi dalam menerapkan metode sorogan
pada pendidikan Langgar Al-Muslimiyah di Desa Plakaran Kecamatan Jrengik
Kabupaten Sampang .
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan
dengan jenis penelitian lapangan. Sedangkan wawancara,observasi, dan
dokumentasi. Informannya adalah guru ngaji dan sebagian Santri. Sedangkan
pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan keikut sertaan,
ketekunan pengamatan dan triangulasi. Sebagai data penunjang pengumpulan data
berlangsung selama 49 hari, mulai tanggal 20 Februari 2016 sampai 08 April
2016.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama,Langkah-langkah penerapan
metode sorogan pada pendidikan langgar Al-Muslimiyah di Desa Plakaran
Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang meliputi: guru memanggil sebagian
santri untuk mengaji kedepan,menyuruh santri duduk berbaris, guru memanggil
satu-satu untuk mengaji kedepan guru, menyuruh santri membaca dengan
memajukan Al-Qur’annya, guru mendegarkan bacaan, guru membimbing santri
ketika bacaannya salah, santri di perintah untuk memperhatikan bacaan guru,
santri menirukan atau mengulang bacaan dengan sesama mungkin,kedua, kendala
guru menerapkan metode sorogan seperti: dari segi waktu yang kurang efektif,
suasana rame,kurangnya guru ngaji, sebagian santri gugup saat membaca, ketiga,
mengatasi kendala seperti: menambah waktu pelajaran, menambah guru ngaji,
mengatur santri yang rame, menasehati santri yang masih gugup dalam mengaji.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, penerapan metode sorogan pada
pendidikan langgar Al-Muslimiyah di desa Plakaran Kecamatan Jrengik
Kabupaten Sampang perlu dikembangkan atau ditingkatkan agar keberhasilan
proses belajar mengajar semakin meningkat dan santri lebih memahami Al Qur’an
dengan baik .
Tidak tersedia versi lain