Text
STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN SISWA LULUSAN SMP DAN MTs DI KELAS X MA NURUL ULUM TERJA BARAT PAMEKASAN
ABSTRAK
Ach. Muyassir, 2016, Pola Interaksi Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Proses
Pembentukan Kedisiplinan Siswa di SMKN 1 Tlanakan Kecamatan Tlanakan
Kabupaten Pamekasan, Skripsi, STAIN Pamekasan, Jurusan Tarbiyah, Program
Studi Pendidikan Agama Islam, Pembimbing Muhammad Jamaluddin, M.Pd.
Kata Kunci :Pola Interaksi Guru Bimbingan dan Konseling, Pembentukan Kedisiplinan
Bimbingan dan konseling yang keberadaannya semakin dibutuhkan dalam
dunia pendidikan merupakan suatu badan yang mempunyai fungsi sangat penting.
Dengan kata lain bimbingan dan konseling mempunyai peran dalam mencarikan
jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses belajar
mengajar.
Dalam penelitian ini, ada tiga fokus yang menjadi kajian pokok dalam
penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana perilaku kedisiplinan siswa di SMKN 1
Tlanakan ?. Kedua, Bagaimanakah Pola Interaksi guru bimbingan dan konseling
dalam pembentukan kedisiplinan siswa di SMKN 1 Tlanakan ?’. Ketiga,
bagaimanakah tahapan – tahapan yang dilaksanakan guru bimbingan konseling
dalam pembentukan kedisiplinan siswa di SMKN 1 Tlanakan ?.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
deskriptif dikarenakan data yang diambil berupa kata-kata bukan angka.
Pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara terstruktur, observasi
partisipan, dan dokumentasi. Informannya adalah kepala sekolah, guru BK dan
siswa. Analisis data meliputi reduksi data, display data, dan kesimpulan/verifikasi.
Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, dan uraian rinci.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; perilaku bermasalah sering kali terjadi
dikalangan siswa. Seperti halnya, 1. Siswa sering tidak masuk kelas 2. Siswa
merokok disekolah. Sehingga keberadaan program layanan bimbingan dan
konseling di SMK Al-Mujtama’ sangat dibutuhkkan. Kebutuhan akan bimbingan
dan konseling di SMK Al-Mujtama’ ini didukung pula oleh pernyataan dari
beberapa guru Bimbingan dan Konseling dilembaga SMK Al-Mujtama’ antara lain
bahwa permasalahan-permasalahan siswa saat ini semakin beragam dan sangat
diperlukan adanya Bimbingan dan Konseling secara khusus. Meskipun lembaga ini
sudah seoptimal mungkin dan menggunakan bimbingan dan konseling secara
khusus, namun masih banyak kendala–kendala yang dihadapi. Sepertihalnya
kurangnya dana operasional, fasilitas kurang memadai, seperti hanya ruangan
khusus untuk guru BK tidak ada, tidak ada tenaga ahli bimbingan konseling dari
tingkat Sarjana yang menjadi guru pembimbing di SMK sehingga kegiatan
bimbingan masih dijalankan dengan apa adanya dan hanya sebatas menungu
permasalahan yang muncul sehingga bimbingan dan konseling kurang optimal.
Tidak tersedia versi lain