Text
Aktualisasi Nilai-Nilai Pesantren dalam Membangun Moral Anak di Pondok Pesantren Darul Karomah Larangan Luar Larangan Pamekasan.
ABSTRAK
Nurul Fitriyah, 2017, Aktualisasi Nilai-Nilai Pesantren dalam Membangun Moral Anak di
Pondok Pesantren Darul Karomah Larangan Luar Larangan Pamekasan. Skripsi, Jurusan
Tarbiyah Program Studi PAI, Dr. Nor Hasan, M. Ag.
Kata kunci : Aktualisasi, Nilai, Pasantren, Moralitas
Moralitas anak bangsa Indonesia sekarang ini sudah sangat memprihatinkan karena
terdapat banyak dari generasi muda Indonesia sudah terjebak dalam kehidupan, menurunnya
tatakrama kehidupan sosial dan etika moral dalam praktik kehidupan baik dirumah, sekolah
maupun lingkungan sekitar yang akhir-akhir ini semakin merisaukan.
Penelitian ini difokuskan pada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam
penelitian ini yang pertama, bagaimana cara mengaktualisasikan nilai-nilai pesantren Darul
Karomah dalam membangun moralitas anak di Pondok Pesantren Darul Karomah, kedua,
hambatan dan solusi pesantren dalam mengaktualisasikan nilai-nilai pesantren dalam
membangun moralitas anak di Pondok Pesantren Darul Karomah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Sumber
data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Informannya adalah
Pengasuh, Ustadz, wali santri dan santri. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan
melalui perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaktualisasian nilai-nilai pesantren di
Pondok Pesantren Darul Karomah Larangan Luar Larangan Pamekasan, yaitu dengan
menekankan pentingnya akhlakul karimah.Pondok Pesantren Darul Karomah memiliki cara
tersendiri dalam mengaktualisasikan nilai-nilai pesantren diantaranya yaitu Diantaranya yaitu
dengan kajian-kajian kitab, dalam hal ini yang diajarkan adalah kitab-kitab yang mengkaji
tentang akhlak. Kemudian untuk mengaplikasikannya santri dan seluruh lapisan yang ada di
pesantren ditekankan untuk selalu berperilaku baik dan sopan serta membudayakan
mengucap salam ketika berpapasan, santri dibiasakan ikhlas dalam melaksanakan sesuatu,
seperti ketika melaksanakan apa yang diperintahkan kyai atau guru tanpa mengaharapkan
imbalan, santri dilatih untuk terbiasa hidup sederhana dan apa adanya dengan pakaian yang
tidak berlebihan (berbusana muslim), santri juga dilatih untuk hidup mandiri yakni
melakukan segala sesuatu sendiri, seperti untuk makanan kesehariannya santri dituntut
memasak sendiri dan menyuci sendiri. Nilai kebersamaan diaplikasikan dengan kegiatan
seperti gotong royong dan kerja bakti. Selain itu, santri dilatih dan dibiasakan untuk
berinteraksi sosial yang diaplikasikan dengan kegiatan kerja bakti dan kegiatan Majlis wat
ta’lim Rayadhul Jannah yang didalamnya dikemas dengan acara bershalawat bersama dan
berisi tausiyah-tausiyah keislaman serta dilaksanakan bersama masyarakat sekitar. Adapun
faktor yang menjadi hambatan didalam pengaktualisasian nilai pesantren dalam membangun
moralitas di Pondok Pesantren Darul Karomah, meliputi: 1) Faktor dari dalam (Intern).
Dalam hali ini faktor dari dalam diri santri sendiri, yakni kurangnya kesadaran diri akan
pentingnya moralitas (akhlak) serta kurangnya kesadaran bagaimana seorang santri harus
memposisikan diri sebagai santri. Maka dari itu sebagai upaya untuk mengatatasinya yaitu
dengan cara tetap memberikan penanaman dan pengajaran tentang akhlak serta santri
diberikan penekanan untuk tetap mengikuti kajian-kajian tentang akhlak. 2) Faktor dari
Lingkungan (Ekstern). Dalam hal ini santri terpengaruh budaya-budaya luar yang dibawa
oleh siswa yang dari luar (non santri) sehingga mereka ikut kutan tradisi-tradisi luar yang
seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorang santri. Oleh karena itu sebagai upaya untuk
mengtasi hal tersebut yakni dengan memberikan hukuman dan sanksi (sanksi-sanksi yang
bersifat mendidik), kemudian tidak memperbolehkan ada orang luar memasuki lingkungan
Pesantren terkecuali ada izin dari pengasuh atau pengurus
Tidak tersedia versi lain