Text
PENDIDIKAN PRALAHIR DALAM AL-QURAN SURAH AL-A’RAF AYAT 189 MENURUT KITAB TAFSIR IBNU KATSIR
ABSTRAK
Pendidikan pralahir merupakan sebuah upaya untuk mengembangkan karakter anak yang
masih ada dalam kandungan. Pendidikan pralahir merupakan pendidikan terpenting diantara
pendidikan lainnya dan tidak bisa diabaikan begitu saja oleh orang tua, karena pendidikan
pralahir merupakan letak pondasi dasar pendidikan terhadap pendidikan selanjutnya dalam
mengembangkan karakter yang dimiliki oleh anak. Dalam al-Quran terdapat beberapa ayat yang
menjelaskan tentang pendidikan pralahir, diantaranya yaitu surah al-A’raf ayat 189.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam
penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana konsep pendidikn pralahir dalam al-Quran surah al-
A’raf ayat 189 menurut kitab tafsir Ibnu Katsir: Kedua, bagaimana pelaksanaan pendidikan
pralahir dalam al-Quran surah al-A’raf ayat 189 menurut kitab tafsir Ibnu Katsir: Ketiga,
bagaimana dampak pendidikan pralahir terhadap proses pembelajaran PAI.
Penelitian ini menggunakan pendekatan pustaka (library), dengan jenis penelitian
kepustakaan. Sumber pengumpulan data menggunakan sumber primer berupa kitab tafsir Ibnu
Katsir, sedangkan sumber sekunder berupa buku-buku yang ada relevansinya dengan
penyusunan penelitian ini. Teknik pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi. Analisis
isinya menggunakan metode analisis isi yang terkandung dalam kitab tafsir Ibnu Katsir surah al-
A’raf ayat 189.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, konsep pendidikan pralahir yang
terdapat dalam surah al-A’raf ayat 189 mempunyai tiga aspek yaitu, fase pendidikan pralahir,
materi dan metode pendidikan pralahir. Kedua, pelaksanaan pendidikan pralahir dimulai dari
fase pemilihan pasangan hidup, pernihakan yang sah, dan kemudian kehamilan. Materi yang
diberikan kepada janin berupa materi akhlak (moralitas), akidah dan tauhid, serta al-Quran.
Metode yang digunakan yaitu doa. Ketiga, dampak pendidikan pralahir terhadap proses
pembelajaran PAI yaitu terciptanya suasana belaja-mengajar yang kondusif, dan terciptanya
belajar bersama PAI antar teman.
Skripsi ini membahas tentang pendidikan pralahir. Istilah pralahir menunjukkan pada
kondisi janin yang masih ada dalam kandungan ibu. Calon anak dalam kandungan juga manusia
sama halnya manusia pada umumnya, tetapi yang membedakan ialah bahwa anak dalam
kandungan hidup dalam rahim ibu, sedangkan manusia pada umumnya hidup di dunia.
2
Anak dalam kandungan juga mempunyai kebutuhan sama halnya anak yang sudah lahir,
yaitu makanan, asupan gizi yang baik, kasih sayang, perhatian, dan sebagainya. Selain kebutuhan
tersebut, janin dalam kandungan juga membutuhkan didikan dan bimbingan dari orang tua. Oleh
karena itu, orang tua harus mendidik janin dalam kandungan dengan baik agar ketika lahir
menjadi anak yang berguna bagi kehidupan sesama manusia.
Janin yang ada dalam rahim ibu bisa merasakan dan merespon sesuatu dari luar rahim.
Hal ini sebagaimana beberapa penelitian mengemukakan bahwa bayi dapat menerima stimulus
dari orang diluar setelah ditiupkan padanya ruh (nyawa). Hal inilah secara psikologis dapat
diamati perkembangannya, meskipun secara hakiki baru sebagian saja yang dapat diketahui1.
Disamping itu, dengan adanya ruh atau jiwa itulah janin mulai dapat melakukan tugas-tugas
seperti merasa, berfikir, mengingat membayangkan, berangan-angan, dan sebagainya2.
Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dalam bidang perkembangan
pralahir menunjukkan bahwa pada saat kandungan itu telah berusia lima bulan, setara dengan 20
minggu, kemampuan anak dalam kandungan untuk merasakan stimulus telah berkembang
dengan cukup baik, sehingga proses pendidikan dan belajar dapat dimulai atau dilakukan3.
Berdasarkan hal tersebut, orang tua dianjurkan memberikan didikan dan bimbingan kepada janin.
Pemberian didikan dan bimbingan kepada anak yang masih ada dalam kandungan dinamakan
dengan pendidikan pralahir.
Pendidikan pralahir merupakan proses pengembangan karakter anak yang masih ada
dalam kandungan. Pendidikan pralahir dilakukan dengan cara memberikan stimulus serta
latihan-latihan edukatif kepada janin. Stimulus serta latihan-latihan edukatif yang diberikan
hendaklah yang bersifat positif, agar ketika lahir menjadi anak yang sholeh serta sholehah.
Tidak tersedia versi lain