Text
Peran Orang Tua dalam Mendidik Kecerdasan Emosional Anak di Kelurahan Jungcangcang Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan
ABSTRAK
Dhakki Rohim, Peran Orang Tua dalam Mendidik Kecerdasan Emosional Anak di Kelurahan Jungcangcang Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan, Skripsi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Pembimbing; Fatekhul Mujib, S.Ag. M.Si
Kata kunci: peran orang tua, kecerdasan emosional.
Peran keluarga yang solid akan mewujudkan kecerdasan emosional anak secara maksimal, dimana keluarga sebagai institusi non formal yang berkewajiban membentuk kepribadian anak.
Ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, pertama, bagaimana peran orang tua dalam mendidik kecerdasan emosional anak dalam keluarga di Kelurahan Jungcangcang Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan?. Kedua, faktor apa saja yang mempengaruhi peran orang tua dalam mendidik kecerdasan emosional anak dalam keluarga di Kelurahan Jungcangcang Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan?. Ketiga, bagaimana upaya orang tua dalam mendidik kecerdasan emosional anak dalam keluarga di Kelurahan Jungcangcang Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Yang menjadi sumber data utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Dan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan, pertama, Peran orang tua diantaranya; menjadikan orang sebagai teladan anak, mendidik, memotivasi, menyekolahkan anaknya, menerima curhat anaknya, mengajari anaknya bersilaturrahim dengan tetangga, memuji anak apabila melakukan kebaikan, memberikan kasih sayang, mengontrol anak, menegur anak apabila keliru, memberikan arahan. Mengenai maksimal tidaknya ada yang maksimal ada yang belum, yang belum alasannya karena sibuk, kurang perhatian terhadap anak-anaknya belum memperhatikan sepenuhnya apa yang dia kerjakan dan mereka juga sibuk sendiri dengan teman-temannya. Kedua, kendalanya keluarga kurang perhatian pada anak karena sibuk dengan pekerjaannya sebagai PNS dan sebagainya, dan lingkungan bermain yang kurang baik seperti berteman dengan anak-anak yang nakal, yang mendukung hubungan keluarga yang harmonis, memberi teladan, dan lingkungan sekolah yang baik dan juga di tempat ngaji dan sebagainya yang baik. Ketiga, upaya yang sudah dilakukan menyekolahkan anaknya, mendidik anak dengan memberikan teladan, diajak bersilaturrahim dengan tetangga artinya mereka dipraktekkan untuk cerdas sosial, dan agar mereka paham bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan orang disekitarnya, seperti saling menghormati dan saling menyayangi sesama. Mungkin yang belum dilakukan bagaimana membentuk anak cerdas emosional dengan maksimal seperti memang ada jam-jam khsusus.
Tidak tersedia versi lain