Text
Penerapan Model Belajar Tuntas pada Materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Kolpajung I Pamekasan
ABSTRAK
Triana Wahyu Ningsih, 2014. Penerapan Model Belajar Tuntas pada Materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Kolpajung I Pamekasan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan, Dosen Pembimbing Dr. Siswanto, M.Pd.I.
Kata kunci: Penerapan model belajar tuntas, materi Pendidikan Agama Islam
Berdasarkan penerapan model belajar tuntas pada materi Pendidikan Agama Islam, maka ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, pertama, Bagaimana penerapan model belajar tuntas pada materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Kolpajung I Pamekasan. Kedua, apa yang menjadi kendala dan pendukung dalam penerapan model belajar tuntas pada materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Kolpajung I Pamekasan.
Adapun yang menjadi fokus lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah Sekolah Dasar Negeri Kolpajung I Pameksan dengan pendekatan kualitatif, dan untuk informasi diperoleh dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, siswa. Adapun pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu menggunakan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi, untuk keabsahan data melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan peneliti, triagulasi dan analisis kasus negatif.
Hasil penelitian dapat peneliti simpulkan, pertama, penerapan model belajar tuntas pada materi Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Negeri Kolpajung I Pamekasan adalah masih dalam penyesuaian terhadap konsep belajar tuntas dan masih membutuhkan evaluasi penyempurnaan, adanya perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Kedua, adapun yang menjadi kendala dalam penerapan model belajar tuntas pada materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Kolpajung I Pamekasan, kendalanya adalah a) waktu remidi yang dibatasi bagi siswa yang kurang begitu paham dalam materi yang di ajarkan dimana remidi yang harus dilaksanakan satu kali remidi, b) kerena terlalu padatnya materi, yang telah di garis bawahi oleh kementrian agama, c) minimnya pemahaman sebagian guru terhadap konsep belajar tuntas, d) siswa yang tidak konsentrasi disebabkan gangguan dari teman disampingnya, e) siswa seolah-olah mendengarkan pelajaran akan tetapi fikiranya tidak menyatu kepada pelajaran tersebut, separti terbayang kemana-mana, malas memperhatikan pelajaran sehingga menyebabkan ketidak tuntasan belajar untuk mencapai standar kompetensi pembelajaran materi Pendidikan Agama Islam, f) penilaian hasil belajar dan pelaporan yang rumit. g) guru masih kesulitan dalam membuat perencanaan belajar tuntas kerena harus dibuat dalam jangka satu semester dan skenario pelajaran harus lengkap dan menyeluruh. Sedangkan yang menjadi pendukung adalah adanya sarana dan prasarana yang memadai seperti, musolla, perpustakaan, dana, dukungan dari pemerintah, buku pegangan untuk siswa dan guru.
Tidak tersedia versi lain