Text
Konsep Pendidikan Akhlakul Karimah berbasis Thariqah Qodiriyah Naqsyabandiyah Suryalaya (Studi Pemikiran Syekh Ahmad Sohibul waf Tajul Arifin)
ABSTRAK
MuhamadNasir, 2014, Konsep Pendidikan Akhlakul Karimah berbasis Thariqah Qodiriyah Naqsyabandiyah Suryalaya (Studi Pemikiran Syekh Ahmad Sohibul waf Tajul Arifin), Skripsi, Program Studi PAI, Jurusan Tarbiyah, Pembimbing: Drs. H. Moh. Zaini, MM.
Kata Kunci: Pendidikan, Akhlakul Karimah, Thariqah.
Ketinggian dan keluhuran akhlak sangat menentukan derajat manusia baik dihadapan Allah maupun dihadapan sesama manusia. Karena akhlak dapat menjadikan seseorang dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban yang menjadi tanggung jawab sebagai umat manusia, namun akhlak semakin rusak dari pergaulan yang tidak benar, akibat mengikuti hawa nafsu, dan godaan syetan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka ada dua rumusan masalah yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, pertama Bagaimana Pendidikan Akhlakul Karimah berbasis ThariqahQodiriyahNaqsyabandiyahSuryalaya menurut Syekh Ahmad SohibulwafaTajulArifin. Kedua, Bagaimana Relevansi Pendidikan Akhlakul Karimah berbasis ThariqahQodiriyahNaqsyabandiyahSuryalaya menurut Pemikiran Syekh Ahmad SohibulwafaTajulArifin terhadap Pendidikan Islam.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenisnya penelitian kepustakaan (Library Research). sumber data diperoleh dari data primer yaitu MiftahusSudurAkhlaqul Karimah berdasarkan mudawamatulDzikrullah, UqudulJumandan data sekunder yaitu buku-buku, kitab-kitab, koran, majalah, internet dan sejenisnya yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti/dikaji. tehnik pengumpulan dengan dokumentasi, metode analisis datanya menggunakan teknik analisis isi (content analisyis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : pertama, Menurut AbahAnom tujuan dari pendidikan ini adalah agar mencapai yang seimbang antara kemakmuran dhohiriyah dan kebahagiaan batiniyah atau kebahagiaan dunia dan kebahagian di akhirat atau pembagunan yang seimbang antara jasmani dan rohani atau kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Metode yang digunakan pertama adalah Uswatun Hasanah (keteladan yang baik) sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW, dalam hal ini Abahmemberikan contoh dalam berbagai hal, seperti ibadah, peran sosial, dakwah, sikapdanperbuatandanlainnya. Keduaadalahpembiasaan, segalasesuatu yang dianggapberatdansusahakanterasaringansetelahdibiasakan. Ketiga adalah Ceramah agama sebagai penambah ilmu dan wawasan serta sebagai siraman rohani. materi yang diberikan adalah talqin, dzikir jahar dan khofi sebagai amaliah harian, Khotaman sebagai amaliah mingguan, dan manakib sebagai amaliah bulanan. Kedua, adanya relevansi dari konsep pendidikan Akhlakul karimah berbasis ThariqahQodiriyahNaqsyabandiyahSuryalaya bagi pesantren dan lembaga pendidikan non Formal atau mungkin bisa ditawarkan terhadap pendidikan Formal mengingat pengaruh yang sangat besar dalam konsep ini.
Tidak tersedia versi lain