Text
Upaya Kepala Sekolah dalam Mengelola Konflik Internal (Studi Kasus di SMP Islam Nurul Jadid Panglegur Tlanakan Pamekasan)
A B S T R A K
Hanif Zaini. 2014. Upaya Kepala Sekolah dalam Mengelola Konflik Internal (Studi Kasus di SMP Islam Nurul Jadid Panglegur Tlanakan Pamekasan). Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Prodi Pendidikan Agama Islam, STAIN Pamekasan, Dosen Pembimbing: Fathol Haliq, M.Si.
Kata Kunci: Kepala Sekolah, Pengelolaan Konflik Internal.
Ada tiga permasalahan utama yang menjadi fokus penelitian, yaitu: (1) Apa saja sebab-sebab terjadinya konflik internal di SMP Islam Nurul Jadid Panglegur Tlanakan Pamekasan? (2) Bagaimana upaya kepala sekolah dalam mengelola konflik internal di SMP Islam Nurul Jadid Panglegur Tlanakan Pamekasan? (3) Bagaimana hasil dari upaya kepala sekolah dalam mengelola konflik internal di SMP Islam Nurul Jadid Panglegur Tlanakan Pamekasan?
Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber datanya adalah: Kepala SMP Islam Nurul, staf/karyawan, dan guru. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis datanya adalah metode analisis deskriptif-kualitatif. Pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan ketekunan pengamatan dan triangulasi.
Dari hasil penelitian, diperoleh temuan bahwa: (1) Sebab-sebab terjadinya konflik internal di SMP Islam Nurul Jadid adalah: pemberian tugas yang terlalu berat, adanya guru yang dinilai kurang profesional, rendahnya honorarium, sikap otoriter kepala sekolah, sistem pengangkatan guru, pembagian dana bantuan guru yang dinilai kurang proporsional, dan pergantian kepala sekolah. (2) Bentuk-bentuk konflik internal yang terjadi di SMP Islam Nurul Jadid adalah seperti merenggangnya hubungan antar guru, saling memojokkan ketika rapat, saling menyalahkan (perang mulut), malas bertegur sapa, dan bersikap tak acuh dengan tugas guru lain. (3) Upaya yang dilakukan oleh Kepala SMP Islam Nurul Jadid untuk menyelesaikan konflik antar individu adalah dengan cara: kekeluargaan, menyelenggarakan latihan kepekaan bagi semua komponen sekolah, mengadakan musyawarah, dan meningkatkan interaksi serta komunikasi. Sedangkan untuk mengelola konflik antar kelompok dilakukan dengan cara yang hampir sama dengan penyelesaian sebelumnya, yakni dengan cara: pemecahan masalah, musyawarah, melakukan koordinasi, dan meminta bantuan pihak ketiga yang terdiri dari pengurus yayasan dan pengurus pesantren. (4) Hasil upaya yang dilakukan oleh Kepala SMP Islam Nurul Jadid untuk menyelesaikan konflik internal adalah bahwa setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan baik, tanpa adanya pihak yang merasa dirugikan karena dalam pemecahan persoalan tersebut kepala sekolah senantiasa melibatkan individu yang berkonflik, sehingga guru ataupun karyawan dapat melaksanakan kembali tugasnya dengan baik.
Tidak tersedia versi lain