Text
Peranan Keterampilan Bertanya Guru Dalam Meningkatkan Daya Serap Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang.
ABSTRAKSI
Nama : Nur Jannah, Sampang 06-09-1960. Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan, NIM : 219900264 dengan judul skripsi: Peranan Keterampilan Bertanya Guru Dalam Meningkatkan Daya Serap Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang.
Bila kita mencermati tujuan utama Pendidikan Agama Islam bukanlah hanya mengalihkan pengetahuan, tetapi merupakan suatu ikhtiar agar peserta didik menjadi pemeluk agama yang taat dan baik (manusia paripurna). Untuk mencapai tujuan itu, diperlukan adanya proses belajar mengajar yang efektif, didukung dengan adanya perencanaan dan kesiapan serta pembinaan yang berkesinambungan.
Akan tetapi bila dilihat di lapangan, ternyata proses belajar mengajar yang efektif yang dapat mengantarkan murid-murid sebagai peserta didik mencapai tujuan Pendidikan Agama Islamtersebut belum tercipta. Hal ini disebabkan adanya prilaku guru agama dalam kegiatan prose belajar mengajar, sifatnya hanya memindahkan pengetahuan saja, terbukti dapat dilihat dari cara mengajar yang tanpa persiapan mengajar, tanpa alat bantu mengajar. Ia bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar. Sedangkan kegiatan murid hanya duduk, diam, dengar dan menulis. Keadaan ini berlangsung disebabkan berakarnya penggunaan metode tanpa variasi. Jadi yang mendominasi dalam kegiatan proses belajar mengajar hanya satu metode saja.
Dari sisi murid, pada umumnya berlatar belakang dari keluarga yang kurang digalakkan adanya situasi yang mendukung terciptanya hubungan Tanya jawab antar anggota keluarga. Jadi upaya anak untuk dapat mengajukan pendapat kurang begitu berkembang di lingkungan keluarga.
Kenyataan yang demikian itu, merupakan suatu tantangan bagi seorang pendidik khususnya bagi Guru Agama, untuk melakukan langkah-langkah yang sangat tepat guna tercapainya tujuan Pendidikan Agama Islam itu. Untuk itu, usaha yang dapat mengatasi keadaan tersebut, dengan :
a. Adanya upaya dari pendidik untuk mempergunakan bermacam metode dalam penyampaian materi Pendidikan Agama Islam.
b. Megupayakan agar anak didik, sedikit demi sedikit dapat merubah prilakunya yang pasif dalam menerima pelajaran, berubah menjadi suasana yang aktif dengan banyak mengajukan pendapat, sehingga perolehan materi Pendidikan Agama Islam (daya serap) meningkat.
Berangkat dari adanya upaya tersebut, maka penulis mengadakan penelitian yang bertujuan :
1. Guru Agama tidak hanya terfokus pada satu metode dalam p;enyampaian materi Pendidikan Agama Islam, dan
2. Memperbesar partisipasi anak didik dalam proses belajar mengajar, sehingga mempunyai dampak meningkatnya daya serap dalam perolehan materi Pendidikan Agama Islam.
Untuk itu penulis mengajukan pertanyaan yang akan dicari jawabannya dalam penelitian : Bagaimanakah hasil (memakai skor) dari Guru Agama yang memakai ketrampilan bertanya dalam menyampaikan materi Pendidikan Agama Islam, dan apakah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru agama dapat mendorong berfikir anak didik, sehingga materi Pendidikan Agama Islam yang diserap meningkat ?
Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui Bagaimanakah hasil (memakai skor) dari Guru Agama yang memakai ketrampilan bertanya dalam menyampaikan materi Pendidikan Agama Islam, dan apakah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Guru Agama dapat mendorong berfikir anak didik, sehingga materi Pendidikan Agama Islam yang diserap meningkat.
Sesuai dengan tujuan di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah murid-murid sekolah dasar di Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang sejumlah 27 Sekolah Dasar dan 2513 murid. Sedangkan sampel dalam penelitian ini 8 Sekolah Dasar dengan jumlah murid 997, dan kelas yang dipilih kelas V yaitu :
SDN Noreh I sebanyak 16 murid.
SDN Noreh VII sebanyak 14 murid.
SDN Labuhan I sebanyak 12 murid.
SDN Labuhan II sebanyak 13 murid.
SD Klobur sebanyak 12 murid.
SDN Bundah sebanyak 7 murid
SDN Taman I sebanyak 10 murid
SDN Sreseh II sebanyak 9 murid
Jumlah 93 murid
Adapun sampel tersebut di atas, penulis pilih Sekolah Dasar dengan perincian 4 Sekolah Dasar dari pesisir dan 4 Sekolah Dasar dari pedalaman. Jumlah 8 Sekolah tersebut sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang mengatakan bahwa apabila subyeknya besar dapat diambil 10 – 15% atau 20 – 25%. Sedangkan penulis memilih kelas V dalam penelitian inin disebabkan dengan pertimbangan-pertimbangan :
1. Untuk Kelas VI sedang persiapan menghadapi EBTANAS 2000 /2001
2. Untuk Kelas I sampai dengan kelas III, memerlukan bimbingan yang lebih
untuk menafsirkan maksud dan tujuan dari angket yang penulis sebarkan.
Sehingga sifat dari pada angket jangan sampai orang lain
Mempengaruhinya, penulis hindari.
3. Penulis pertimbangkan antara Kelas IV dan Kelas V lebih memilih Kelas V
dengan pertimbangan bahwa Kelas V akan lebih mengerti maksud-maksud
pertanyaan dalam angket.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Metode observasi, studi documenter, untuk memperoleh data tentang
keadaan sekolah dan guru agama.
2. Metode interviu, untuk memperoleh data tentang metode dan perangkat
pengajar guru agama.
3. Metode angket untuk memperoleh data tentang peranan pertanyaan-
Pertanyaan yang diajukan guru agama atas murid.
Hasil dari data yang penulis peroleh di lapangan, kemudian dianalisa dengan memakai jenis analisis data statistik korelasi product moment, karena data yang dihasilkan berbentuk angka dan dipergunakan untuk “menentukan hubungan antara ketrampilan bertanya dengan daya serap“.
Berdasarkan hasil analisis data yang penulis peroleh, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Adanya korelasi positif yang signifikan antara ketrampilan bertanya dengan
meningkatnya daya serap bidang studi Pendidikan Agama Islam. Hal ini
dapat dibuktikan N=93 dengan r nilai= 0,292 dikonsultasikan dengan tabel
krik r produt moment pada interval klepercayaan 95% = 0,207 dan pada
intervak kepercayaan 99% = 0,270, lebih tinggi nilai r kerja.
2. Apabila analisis secara sederhana, maka antara ketrampilan bertanya dengan daya serap memiliki koefisien korelasi dengan interpretasi rendah, karena r nilai = 0,292 berada pada antara 0,200-0,400.
Tidak tersedia versi lain