Text
PERANAN ORANG TUA DALAM MENANGULAGI KENAKALAN REMAJA DI DESA BANCELOK KECAMATAN JRENGIK KABUPATEN SAMPANG
ABSTRAK
M. Salim: 200, PERANAN ORANG TUA DALAM MENANGULAGI KENAKALAN REMAJA DI DESA BANCELOK KECAMATAN JRENGIK KABUPATEN SAMPANG, dengan Pembimbing I Drs. H. Djamaluddin, pembimbing II Drs. Taufiqurrahaman M.Pd. Skripsi Jurursan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Negeri Pamekasan.
Kata-kata kunci : Peranan, Menaggulangi, Kenakanalan Remaja.
Telah terlendingkan dalam wacana, bahwa remaja adalah penerus bangsa dan agama tentunya harapan dan harapan tertumpu pada pundak mereka, maka dari itu pendidikan yang diberikan oleh orang tua tentu akan menjadi cahaya bagi pemuda yang akan melanjutkan perjalanannya dilain waktu. Dalam menhadapi masa-masa sulit, dikarenakan kondisi sosial politik yang semakin tak menentu, belum lagi para tenaga pendidikan yang sering kali melupakan akan tugas-tugas mereka sebagai pendidikan. Hal ini tentanya sangat meresahkan semua kalangan karena pendidikan seperti yang telah diketahui bersama harus ditanamkan sejak dini kepada para anak didik, dari segi moral, intelektual atau bahkan untuk-untuk hal yang lain.
Dalam kesempatan kali ini sengaja penulis mengkaji tentang peranan orang tua dalam menenggulangi kenakalan remaja, karena penulis lihat pada saat ini dekadensi moral sudah tak terbendung lagi, disana-sini terjadi pembunuhan perampokan bahkan tak jarang saling bunuh diantara sesame. Maka peran orang tua sebagai pendidikan yang paling utama dan pertama kepada mereka sangat dituntut untuk memberikan nilai yang semakin agamis sebab hal itu pasti dijadikan sebagai filter bagi para kaum intelektul yang semakin tak terkontrol. Hal ini bisa kita mulai dari sesuatu yang sifatnya kecil dulu, seperti menjalankan perintah agama harus sudah mulai ditanamkan sejak ia masih kecil, taat kepada orang tua, menghormati guru, menghormati sesame, kasih saying kepada sesame serta hal-hal lain baik untuk diterpkan pada masa itu.
Pendidikan orang tua seringkali dinomorduakan, mereka beraggapan bahwa pendidikan agama sudah tidak relevan lagi dengan kehidupan sekarang. Sehingga banyak orang tua yang lebih senang untuk tudak menyekolahkan anaknya adari pada menyekolahkan anaknya pada pendidikan, karena mereka beranggapan bahwa manusia tidak akan makan kecuali dengan bekerja. Fenomena semacam ini harus kita luruskan mengingat agama adalah faktor penting dalam kehidupan manusia, sebab tnpa agama manusia tidak akan mungkin bisa hidip. Bisa dibayangkan apa jadinya dunia ini bila kehidupan manusia tidak adilandasi dengan agama. Kehidupan akan kacau, ayah tak tahu lagi siapa anaknya, begitu juga anak tidak akan tahu lagi siapa ayahnya.
Semoga dengan skripsi yang kaim buat ini dapat mengetuk hati kita semua meskipun kami sadar bahwa tulisan ini sangat tidak berarti tetapi paling tidak bisa memberikan sedikit kontribusi pemikira untuk lebih meningkatkan pendidikan khususnya pendidikan agama Islam pada masa kanak-kanak demi penghidupan mendatang.
Tidak tersedia versi lain