Text
KORELASI AKTIVITAS KEAGAMAAN DENGAN KESEHATAN MENTAL REMAJA MASJID BAITUL MUTTAQIN RABAH SUMEDANGAN PADEMAWU PAMEKASAN
Nurul Azizah, 2012, Korelasi Aktivitas Keagamaan Dengan Kesehatan Mental Remaja Masjid Baitul Muttaqin Rabah Sumedangan Pademawu Pamekasan, skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Tarbiyah, Pembimbing: Drs.H.Nor Hasan M.Ag.
Kata kunci: Aktivitas Keagamaan dan Kesehatan mental
Aktivitas keagamaan merupakan salah satu kebutuhan psikis manusia yang perlu dipenuhi oleh setiap orang yang merindukan ketentraman dan kebahagiaan. Aktivitas keagamaan juga memberikan dampak yang cukup berarti terhadap kesehatan mental. Adapun bentuk-bentuk aktivitas keagamaan remaja yaitu; pembacaan surat Yasin, pembacaan Sholawat, ceramah agama dan pemberian materi tajwid. Aktivitas keagamaan yang diselenggarakan oleh organisasi remaja Masjid ditengarai tidak hanya sebagai bentuk ritual keagamaan saja akan tetapi merupakan sebuah usaha untuk menciptakan kesehatan mental remaja yang lebih baik.
Ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini diantaranya yaitu; pertama adakah korelasi aktivitas keagamaan dengan kesehatan mental remaja Masjid Baitul Muttaqin Rabah Sumedangan Pademawu Pamekasan, kedua seberapa besar signifikansi korelasi aktivitas keagamaan dengan kesehatan mental remaja Masjid Baitul Muttaqin Rabah Sumedangan Pademawu Pamekasan.
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif korelatif karena terdiri dari dua variabel, sebagai independent variabel adalah aktivitas keagamaan dan sebagai dependent variabel adalah kesehatan mental remaja. Karena jumlah populasinya 50 orang maka diambil semuanya atau penelitian populasi. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, dalam penelitian ini menggunakan instrument pengumpulan data diantaranya; angket, dokumentasi, observasi dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang dipergunakan dalam menganalisis data adalah teknis statistik dengan rumus product moment.
Hasil penelitian membuktikan bahwa ada korelasi aktivitas keagamaan dengan kesehatan mental remaja Masjid Baitul Muttaqin Rabah Sumedangan Pademawu Pamekasan. Hal ini terbukti dari hasil analisis statistik yang menunjukkan bahwa r kerja 0,616 dikonsultasikan dengan nilai kritik product moment pada nilai N= 50 dengan nilai “r” kerja lebih besar dari “r” tabel product moment baik pada interval 95 % maupun pada interval 99 % di mana menunjukkan nilai sebesar 0,297 dan 0,361. Dengan demikian maka dapat dikatakan ada korelasi positif antara dua variabel penelitian tersebut. Dengan kata lain hipotesis yang menyatakan: ”Ada Korelasi korelasi aktivitas keagamaan dengan kesehatan mental remaja Masjid Baitul Muttaqin Rabah Sumedangan Pademawu Pamekasan”, diterima kebenarannya.
Untuk mengetahui seberapa besar signifikansi korelasi aktivitas keagamaan dengan kesehatan mental remaja Masjid Baitul Muttaqin Rabah Sumedangan Pademawu Pamekasan tersebut r kerja dikonsultasikan dengan tabel interpretasi korelasi product moment, di mana r kerja berada pada rentangan nilai antara 0,600 sampai dengan 0,800 yang berarti korelasi atau urgensi kedua variabel berada pada taraf signifikansi yang cukup.
Tidak tersedia versi lain