Text
Strategi Pengorganisasian Kelompok Belajar Santri Dalam Pembelajaran Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Banyuanyar
ABSTRAK
Mohammad Tohir, 2012, Strategi Pengorganisasian Kelompok Belajar Santri Dalam Pembelajaran Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Banyuanyar, Skripsi, Jurusan Tarbiah, Program Studi Pendidikan Agaman Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan, Pembimbing. Bapak drs. H. M. Rasyid ridla, M. Ag.
Kata Kunci : Pengorganisasian Kelompok Belajar, Pembelajaran Kitab Kuning
Pengorganisasian kelompok belajar merupakan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan dalam pembelajaran kitab kuning yang ada di pondok pesantren Banyuanyar, keberadaan pengorganisasia kelompok belajar tersebut terbentuk atas sejarah dan latar belakang, adapun sejarah dan latar belakangnya, pertama berkurangnya minat santri dalam belajar kitab kuning, yang kedua bertambah banyaknya santri dan melihat terhadap kemampuan santri yang tidak sama dalam pengetahuan mereka dan banyak santri yang tidak punya dasar dalam belajar kitab, ketiga adanya tempat yang memadai untuk membentuk sebuah kelompok-kelompok dalam pembelajaran kitab kuning, sehingga dengan itu para ustad membentuk sebuah kelompok-kelompok belajar yang tujuannya untuk mempercepat santri dalam memahami dan mengkaji kitab kuning.
Berdasarkan latar belakang di atas maka terdapat tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, pertama, bagaimana sejarah dan latar belakang terbentuknya pengorganisasian kelompok belajar dalam pembelajaran kitab kuning, kedua, bagaimanakah pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren Banyuanyar, ketiga, bagaimanakah pengorganisasian kelompok belajar dalam pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren Banyuanyar.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif, sedangkan sumber data diperoleh melalui metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun informannya adalah ketua pengurus pondok pesantre Banyuanyar sebagian dari para ustad dan santri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, sejarah dan latar belakang terbentuknya pengorganisasian kelmpok belajar pertama berkurangnya minat santri dalam belajar kitab kuning, yang kedua bertambah banyaknya santri danmelihat terhadap kemampuan santri yang tidak sama dalam pengetahuan mereka dan banyak santri yang tidak punya dasar dalam belajar kitab, ketiga adanya tempat yang memadai untuk membentuk sebuah kelompok-kelompok dalam pembelajaran kitab kuning. Kedua, pembelajaran kiab kuning di pondok pesantren Banyuanyar berjalan sebagaimana mestinya dengan berpedoman pada aturan-aturan yang ada di dalamnya yang sudah menjadi kesepakatan dari pengasuh dan para asatid. adapun metode yang digunakan dalam pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren banyuanyar yaitu menggunakan metode ceramah atau metode bandongan. Ketiga, Pengorganisasian kelompok-kelompok belajar santri dalam pembelajaran kitab kuning yang ada di pondok pesantren Banyuanyar terbentuk atas beberapa tingkatan mulai dari tingkatan kelompok belajar yang tingkat pengalaman dari segi pengetahuannya tinggi maka dikelompokkan terhadap tingkatan ulya, dan yang sedang di tempatkan ke kelompok wustho A dan B yang rendah di kelompokkan pada tingkatan i’dad A dan B dan intensif A-F, yang kesemuanya itu, mulai dari Ulya sampai tingkatan i’dad A di tempati oleh siswa atau santri yang duduk di bangku aliyah dan yang sederajat, untuk i’dad B di tempati oleh kelompok santri yang duduk di bangku Mts dan yang sederajat, sedangkan untuk intensif A,B,C,E,F itu di tempati oleh kelompok santri kelas tiga aliyah yang nilainya rendah dan yang intensif D di tempati oleh kelompok santri yang kebanyakan putra dari para kyai dan khoddam atau pesuruh keluarga pengasuh.
Tidak tersedia versi lain