Text
Aktifitas Organisasi Kemahasiswaan Dalam Membentuk Pola Pikir Kritis Transformatif Mahasiswa STAIN Pamekasan, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, STAIN Pamekasan
ABSTRAK
Umar Faruk Sahrondi 2011, Aktifitas Organisasi Kemahasiswaan Dalam Membentuk Pola Pikir Kritis Transformatif Mahasiswa STAIN Pamekasan, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, STAIN Pamekasan, Pembimbing: Achmad Muhlis, MA
Kata Kunci: Organisasi kemahasiswaan, berfikir kritis transformatif
Ada tiga pokok permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini, pertama ialah seperti apa Aktifitas Organisasi Kemahasiswaan Dalam Membentuk Pola Pikir Kritis Transformatif Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan, kedua adalah faktor penghambat aktifitas organisasi kemahasiswaan dalam membentuk pola pikir kritis transformatif mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan, ketiga ialah faktor pendukung organisasi kemahasiswaan dalam membentuk pola pikir kritis transformatif mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan.
Adapun data yang diperoleh melalui tekhik wawancara, observasi dan dokumentasi. Tehknik pengecekan keabsahan data adalah Perpanjangan Keikutsertaan, Ketekunan Peneliti serta Tringulasi.Sedangkan pendekatannya menggunakan kualitatif dan jenisnya fenominologis.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut: Pertama, aktifitas organisasi kemahasiswaan sangaat berperan besar terhadap pembentukan pola pikir kritis transformatif mahasiswa, indikasinya terlihat dengan adanya program kajian nalar kritis yang di laksanakan setiap satu minggu satu sekali, 2.) forum bincang-bincang kritis dan intelektual, 3.) debat teoritik, dan 4.) bedah buletin dangan nalar kritis.”
Kedua, mengenai faktor pendukung aktifitas organisasi kemahasiswaan adalah adanya program-program dan kegiatan yang sesuai dengan pola pikir kritis transformatif mahasiswa, adanya rasa keingin tahuan yang tinggi, suka menganalisis permasalahan, sering ikut kajian akademik dan menciptakan suasana akademik yang relevan dengan dunia mahasiswa, Ketiga, faktor penghambatnya adalah pudarnya semangat dan jiwa berorganisasi mahasiswa, kurang aktif dalam mengikuti aktifitas organisasi, kurangnya kesadaran terhadap pentingnya berorganisasi, merasa dirinya sudah pintar, malas untuk berfikir, jarang baca buku dan lain sebagainya.
Tidak tersedia versi lain