Text
Dampak Kematangan Emosi Guru terhadap Mental Anak di SMA Negeri I Pakong Pamekasan". Skripsi, jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan
ABSTRAK
Rini Sulfah, 2011, "Dampak Kematangan Emosi Guru terhadap Mental Anak di
SMA Negeri I Pakong Pamekasan". Skripsi, jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, pembimbing: Siswanto, M.Pd.I.
Kata kunci : Kematangan emosi guru, mental anak.
Permasalahan yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini ada dua macam: (1) Adakah dampak kematangan emosi guru terhadap mental anak di SMA Negeri I Pakong Pamekasan, (2) Seberapa besar dampak kematangan emosi guru terhadap mental anak di SMA Negeri I Pakong Pamekasan.
Penelitian ini bertujuan untuk:(1) Mengetahui adanya dampak kematangan emosi guru terhadap mental anak di SMA Negeri I Pakong Pamekasan, (2) Mengetahui seberapa besar dampak kematangan emosi guru terhadap mental anak di SMA Negeri I Pakong Pamekasan.
Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri I Pakong Pamekasan yang jumlah keseluruhan 336 siswa. Sedangkan jumlah sampel 15% dari populasi yang ada (50 siswa), teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dengan cara undian. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket, pedoman observasi, pedoman interview, dan pedoman dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik dengan teknik product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dampak kematangan emosi guru terhadap mental anak di SMA Negeri I Pakong Pamekasan, bahkan perilaku siswa di SMA Negeri I Pakong Pamekasan semakin meningkat karen emosi guru yang sudah terkontrol. Hal ini terbukti dari hasil analisis statistik yang menunjukkan bahwa r kerja (0,697) lebih besar dari harga kritik r, baik pada taraf signifikansi 95% (0,297) maupun taraf signifikansi 99% (0,361). Dan r kerja ketika dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r berada pada interval 0,600-0,800 dengan nilai interpretasi cukup.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, agar mental anak terjaga dengan baik hendaknya para guru lebih bisa mengatur emosinya dan merasakan kebutuhan perkembangan anak didik untuk menumbuhkan kemampuannya agar proses belajar mengajar lebih efektif dan sesuai dengan apa yang diharapkan. selain itu juga mencitakan suasana kelas yang menyenangkan agar anak didik bisa lebih aktif dalam belajar, memperlakukan anak didik yang mempunyai harga diri, memberikan nilai secara objektif, menciptakan lingkungan sosial-psikologis yang sehat dan wajar, serta menciptakan interaksi dengan anak didik dengan dasar kasih sayang.
Tidak tersedia versi lain