Text
Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Usaha Peternakan Ayam Petelur di Desa Plakpak Pegantenan Pamekasan
Kata Kunci : Etika Bisnis Islam, Peternakan Ayam Petelur, Desa Plakpak
Pegantenan Pamekasan.
Peternakan ayam petelur menjadi salah satu pilihan yang menguntungkan
karena ayam petelur mampu menghasilkan telur secara konsisten. Peluang bisnis ini
tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat tetapi juga berkontribusi pada
pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan
bagi para pelaku usaha peternakan ayam petelur. Dengan demikian, bisnis ini tidak
hanya mendukung kesehatan masyarakat tetapi juga memberikan dampak positif pada
perekonomian lokal.
Maka fokus penelitian ini terdapat dua yaitu: pertama, bagaimana
pengelolaan usaha peternakan ayam petelur di Desa Plakpak Pegantenan Pamekasan,
kedua bagaimana tinjaun etika bisnis islam terhadap pengelolaan usaha peternakan
ayam petelur di Desa Plakpak Pegantenan Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh
dari data primer dan sekunder yang diperoleh dari wawancara, observasi dan
dokumentasi. Informannya yaitu kepala dusun Blingih II, pengelola usaha peternakan,
dan masyarakat di desa Plakpak.
Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, bahwa usaha tersebut menerapkan
prinsip-prinsip manajemen produksi, pemasaran, dan keuangan yang optimal. Mereka
menjalankan jadwal pemberian pakan secara teratur dengan menggunakan campuran
pakan yang sesuai, menjalankan program vaksinasi secara berkala untuk memastikan
kesehatan ayam, mengandalkan promosi dari mulut ke mulut sebagai strategi
pemasaran, dan mengelola keuangan dengan memprioritaskan kebutuhan usaha
sebelum kebutuhan pribadi. Kedua, bahwa Pemilik usaha peternakan ayam petelur
mempraktikkan nilai-nilai Islam dalam berwirausaha dengan sungguh-sungguh. Dalam
prinsip kesatuan, dia memberikan kontribusi pada acara Islami tanpa mengorbankan
hak-hak orang lain. Meskipun usahanya memiliki dampak negatif seperti bau kotoran
ayam, namun dia tetap menjaga keseimbangan dengan memberikan manfaat berupa
akses dan harga terjangkau untuk telur. Sebelum memulai usaha, pengusaha ini
memastikan untuk memperoleh izin usaha dari otoritas yang sah, menunjukkan
ketaatan terhadap aturan dan prosedur, sejalan dengan nilai-nilai kehendak bebas dalam
Islam. Selain itu, dia juga bertanggung jawab dengan berupaya mengurangi dampak
negatif usahanya dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan kepada
masyarakat sekitar. Kejujuran juga menjadi prinsip utama dalam menjalankan
bisnisnya, seperti mengganti telur yang pecah sebelum diserahkan kepada pembeli.
Tidak tersedia versi lain