Text
Problematika Pengelolaan Tanah Kosong Dalam Perekonomian Masyarakat Di Desa Prenduan
Kata Kunci : Pengelolaan, Tanah kosong, Perekonomian, Masyarakat.
Sumber daya alam merupakan anugerah terbesar dari Tuhan kepada manusia guna
untuk memenuhi kebutahannya, semua yang telah diberikan Tuhan adalah tantangan bagi
setiap manusia, kita sebagai makhluknya mempunyai kewajiban untuk memanfaatkan bumi
dan kekayaan yang ada di dalamnya dengan baik untuk kemaslahatan bersama, tanah
merupakan salah satu faktor produksi yang utama, dimana dalam hal pengelolaan tanah di
desa Prenduan masih dibilang kurang produktif sehingga tanah tersebut dibiarkan begitu saja,
tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengelolaan tanah kosong di Desa
Prenduan dan faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam
pengelolaan tanah kosong tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara
dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah pihak yang memiliki lahan,
masyarakat, dan kepala dusun. Pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan
pengamatan, meningkatkan ketekunan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: dalam pengelolaan tanah kosong di desa
Prenduan menjadi perhatian penting. Kerena mayoritas masyarakat di desa Prenduan selain
menjadi petani juga berprofesi sebagai nelayan, guru dan lain semacamnya. Sehingga
masyarakat yang memiliki lahan sekaligus berprofesi sebagai nelayan mereka lebih fokus
bekerja sebagai nelayan. Namun terdapat banyak kendala yang terjadi kepada si pemilik
lahan salah satunya dengan masalah harga pupuk yang semakin sulit dan mahal yang
akhirnya membuat para pemilik tanah enggan mengurusnya. Maka dari itu salah satu kepala
dusun mengimbau kepada para pemilik lahan untuk menghidupkan kembali tanah yang sudah
lama mereka anggurkan, agara tanah tersebut bisa produktif kembali sebagaimana mestinya
dan salah satu dusun juga mengusulkan jika diadakan program penghijauan kembali dengan
tujuan untuk menghidupkan kembali lahan-lahan kosong dengan ditanami berbagaia macam
biji-bjian ataupun yang lain. Adapun beberapa kendala maupun faktor penghambat dan
pendukung masyarakat yang memiliki lahan dalam mengelola lahan tersebut. Salah satunya
yaitu dalam faktor ekonomi dan air, strategi yang diberikan oleh salah satu aparat desa
kepada masyarakat kepada orang lain dengan sistem bagi hasil jika terkendala faktor
ekonomi, kemudian juga mengadakan program penghijauan desa ( green village), dengan
begitu masyarakat yang awalnya menganggurkan tanah tersebut bisa menghidupkan kembali
tanahnya agara tanah tersebut, bisa bermanfaat untuk para pemilik dan ma
Tidak tersedia versi lain