Text
Analisis Kesejahteraan Penambang Batu Di Desa Rang Perang Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Dalam Perspektif Maqashid Syariah
Kata Kunci : Kesejahteraan, Penambang Batu, Maqashid Syariah
Setiap manusia yang ada dimuka bumi pasti mengimpikan dan
mengharapkan kesejahteraan bagi keluarganya baik itu berupa kesejahteraan
materi maupun spiritual. Salah satu usaha seseorang dalam mencapai
kesejahteraan adalah bekerja sebagai penambang batu. Namun kesejahteraan
tersebut belum menjamin seseorang mencapai kesejahteraannya, dikarenakan
terdapat beberapa keluhan diantaranya upah dari bekerja tidak sesuatu dengan
beratnya pekerjaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana realita perolehan upah penambang batu serta persepsi maqashid
syariah mengenai kesejahteraan penambang batu.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini
adalah masyarakat rang perang yang bekerja sebagai penambang batu.
Pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan pengamatan,
meningkatkan ketekunan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: sistem pemberian upah tidak di hitung
dari hasil kerja perorangan, pemberian upah yang dilakukan oleh pengelola
tambang terhadap para penambang batu sistemnya sudah baik karena tidak sedikit
dari penambang batu yang terbantu perekonomiannya. Upah yang di peroleh
penambang batu dihitung berdasarkan jerih payah yang mereka keluarkan
sehingga pengupahan ini waktu digunakan dengan sebaik mungkin. Melihat
kondisi tersebut mengenai realita perolehan upah penambang batu di desa Rang
Perang Kecamatan Proppo dapat disimpulkan bahwa dari adanya upah tersebut
tidak semua penambang merasakan kesejahteraan secara menyeluruh hal ini tidak
disebabkan nominal perolehan upah yang kecil melainkan perbedaan beban dan
jumlah keluarga yang harus ditanggung. Secara keseluruhan penambang batu
telah mampu memenuhi kebutuhan yang bersifat daruriyat yaitu pemeliharaan
agama, pemeliharaan jiwa raga, pemeliharaan akal, pemeliharaan keturunan dan
pemeliharaan harta, penambang batu dalam pemenuhan yang bersifat daruriyat
sudah dikatakan sejahtera, walaupun dengan cara berbeda-beda dan menggunakan
cara yang sederhana. Sedangkan untuk pemenuhan hajiyat hanya terdapat dua
penambang batu yang belum terpenuhi, dan dalam pemenuhan yang bersifat
tahsiniyat terdapat dua informan yang telah mencapai kesejahteraan yang bersifat
tahsiniyat
Tidak tersedia versi lain