Text
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Produksi Sepatu Batik Di Desa Pesanggar Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci: Pemberdayaan, Produksi
Penelitian ini di lakukan di tempat produksi sepatu batik Desa Pesanggar Kecamatan
Pegantenan Kabupaten Pamekasan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemberantasan
kemiskinan dapat diuraikan sebagai berikut. Pertama, kondisi masyarakat yang kurang kreatif dan
inovatif, serta cenderung pasif, memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan di
desa tersebut. Kedua, keterbatasan masyarakat dalam mengakses dan memanfaatkan sumber daya
manusia di daerah tersebut menyebabkan kurangnya efektivitas dalam memanfaatkan potensi yang
ada.
Berdasarkan dua permasalahan tersebut, penelitian ini akan membahas dua aspek utama.
Pertama, bagaimana produksi sepatu batik mempengaruhi pemberdayaan ekonomi masyarakat di
Desa Pesanggar, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan? Kedua, apa saja peluang dan
hambatan yang dihadapi dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui produksi sepatu
batik di Desa Pesanggar, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis pendampingan, sumber data
diperoleh melaui wawancara semi terstruktur, observasi non partisipan, dan dokumentasi berupa
pengelola Perusahaan, serta Karyawan untuk menganalisis data. Dengan tahapan penelitian
menggunakan tahap pralapangan, tahap lapangan dan tahap penyusunan laporan.
Temuan dari penelitian menggambarkan bahwa upaya produksi sepatu batik telah
menghasilkan efek yang positif dalam menguatkan dimensi ekonomi di lingkungan Desa
Pesanggar. Melalui pelaksanaan kegiatan manufaktur sepatu batik, warga Desa Pesanggar berhasil
meraih tambahan pendapatan serta mewujudkan peluang baru dalam menciptakan lapangan
pekerjaan. Aspek lain yang turut teramati adalah dorongan yang timbul dari proses produksi sepatu
batik dalam menggalakkan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat dalam ranah
industri ini. Dengan demikian, kapabilitas dalam berkompetisi di skala pasar lokal maupun
regional terdongkrak, yang tak terlepas dari ciri khas dan keunikannya sendiri.
Namun, tetap ada tantangan yang perlu dihadapi dalam perjalanan produksi ini. Salah satu
kendala yang mencuat adalah kurangnya pemahaman yang melekat pada kalangan masyarakat
mengenai inisiatif UD. Rajjeh Makmur Sentosa. Selain itu, kurangnya tingkat komitmen dari
anggota masyarakat yang sudah bergabung dengan entitas perusahaan juga menjadi hambatan
tersendiri dalam upaya pengembangan produksi
Tidak tersedia versi lain