Text
Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Dikelas XI MIPA 1 SMA Negeri 5 Pamekasan
Kata kunci: Bimbingan kelompok, remaja dan Kesehatan reproduksi remaja
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya pengetahuan dan
pemahaman siswa tentang Kesehatan reproduksi seperti tidak mengetahui sistem
dan fungsi organ reproduksi, kurangnya kesadaran diri dalam menjaga organ
reproduksi baik laki-laki maupun perempuan, serta jarang menggunakan toilet
umum selama berada disekolah yang menerapkan sistem fullday. Jika hal tersebut
tidak diperhatikan, maka siswa beresiko mengalami masalah atau gangguan
Kesehatan reproduksi, Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
Bagaimana pemahaman siswa tentang Kesehatan reproduksi remaja di kelas XI
Mipa 1 SMA Negeri 5 Pamekasan? dan Bagaimana penerapan layanan bimbingan
kelompok dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang Kesehatan reproduksi
remaja di kelas XI Mipa 1 SMA Negeri 5 Pamekasan?
Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian tindakan bimbingan dan
konseling (.PTBK) yang menerapkan siklus I dan siklus II. Prosedur pengambilan
data yang digunakan adalah obsevasi, wawancara, angket dan dokumentasi.
Narasumber untuk sesi wawancara yaitu siswa kelas XI, Guru mata pelajaran dan
Guru BK kelas XI Mipa 1.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa terkait
kesehatan reproduksi remaja mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan hasil
penyebaran kuesioner sebelum dan sesudah pemberian layanan serta keaktifan
siswa selama layanan berlangsung. 6 siswa mendapatkan kategori berkembang
sangat baik. Siswa mulai sadar dan lebih peka dengan kondisi fisiknya yang semula
kurang mendapatkan perhatian khusus serta membenahi diri untuk merawat
kesehatan reproduksinya karena sangat rentan mengalami masalah seperti
kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), aborsi, penyakit menular seksual (PMS),
dan HIV/AIDS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan layanan bimbingan
kelompok tentang kesehatan reproduksi remaja mengalami peningkatan yang
signifikan. Bimbingan kelompok lebih efektif karena selain peran individu lebih
aktif, juga memungkinkan terjadinya pertukaran pemikiran, pengalaman, rencana
dan penyelesaian masalah Layanan dilakukan dalam beberapa tahap yaitu prasiklus,
siklus I dan Siklus II. Pada tahap pra siklus hasil perolehan kuesioner mendapatkan
nilai rata-rata 47,77% yang menjadi acuan perkembangan siswa tahap selanjutnya.
Hasil kuesioner pada siklus I nilai rata-rata 61,66% dan perolehan hasil kuesioner
pada siklus II nilai rata-rata 87,77%. Selisih nilai pada tahap prasiklus dan siklus I
adalah 13,89% sedangkan selisih nilai pada siklus I dan siklus II adalah 26,11%
yang berarti siswa mengalami peningkatan antara sebelum dan sesudah
diberikannya bimbingan atau layanan
Tidak tersedia versi lain