Text
, Pengembangan Aspek Psikomotorik Anak Melalui Pembinaan Tartilul Qur’an di YPQAH (Yayasan Persaudaraan Qari’ dan Qari’ah) Desa Sumedangan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan.
Kata Kunci : Pengembangan, Psikomotorik, Tartilul Qur’an.
Pengembangan aspek psikomotorik anak adalah suatu proses untuk
mengembangkan kemampuan psikomotorik atau keterampilan pada diri anak yang
berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi
syaraf dan otot baik yang memakai tangan, kaki dan anggota tubuh yang lainnya.
Dalam mengembangkan aspek psikomotorik tersebut diperlukan sebuah pembinaan
secara intensif agar perkembangan keterampilan anak berkembang secara optimal.
Pengembangan aspek psikomotorik anak tidak selalu dilakukan di lembaga formal
akan tetapi juga bisa dilaksanakan di lembaga non formal. YPQAH (Yayasan
Persaudaraan Qari’ dan Qari’ah) sebagai yayasan keislaman yang bersifat non
formal dengan menyediakan wadah bagi setiap anak untuk mengembangkan
kemampuan psikomotorik atau keterampilan yang ada dalam dirinya. Salah satu
program unggulan yang berkaitan dengan pengembangan psikomotorik anak ialah
pembinaan tartilul qur’an.
Berdasarkan hal tersebut diatas terdapat 3 permasalahan yang menjadi
kajian pokok dalam skripsi ini, adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan pembinaan
tartilul qur’an di YPQAH Desa Sumedangan Kecamatan Pademawu Kabupaten
Pamekasan? (2) Bagaimana upaya pengembangan aspek psikomotorik anak melalui
pembinaan tartilul qur’an di YPQAH Desa Sumedangan Kecamatan Pademawu
Kabupaten Pamekasan? (3) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam
pengembangan aspek psikomotorik anak melalui pembinaan tartilul qur’an di
YPQAH Desa Sumedangan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan?
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan
jenis pendekatan deskriptif, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informannya adalah
pengasuh, pembina serta anak didik YPQAH. Sedangkan teknik pengecekan
keabsahan data melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan,
analisis data, dan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pelaksanaan pembinaan tartilul
qur’an dilaksanakan setiap malam Jum’at ba’da Isya’. Pembinaan tartil qur’an ini
terbuka untuk semua kalangan usia, yakni ada peserta yang berusia sekolah PAUD,
TK, SD, SMP, SMA bahkan ada yang Perguruan Tinggi. Terdapat beberapa metode
yang digunakan oleh pembina dalam proses pembinaan tartilul qur’an, diantaranya
metode ceramah, metode demonstrasi atau pemberian contoh dan metode
mengarang lagu. Selanjutnya, upaya yang dilakukan oleh pengasuh dan pembina
dalam pengembangan aspek psikomotorik anak melalui pembinaan tartil qur’an
meliputi: Memberikan bimbingan dan pembinaan, memberikan semangat dan
motivasi, memberikan semangat dan motivasi, serta menyediakan fasilitas yang
memadai. Salah satu faktor pendukungnya yaitu dukungan dari orang tua.
Sedangkan faktor penghambatnya yaitu pengaruh teman sebaya.
Tidak tersedia versi lain