Text
Penerapan Program 5SJT (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Jabat Tangan, dan Tegur Pelanggaran) dalam Membentuk Moral Siswa di SMAN 1 Pademawu
Kata kunci : Program 5SJT (senyum, salam, sapa, sopan, santun, jabat tangan
dan tegur pelanggaran), Moral Siswa.
Program 5SJT (senyum, salam, sapa, sopan, santun, jabat tangan dan tegur
pelanggaran) ini merupakan program yang sangat berdampak positif bagi lembaga
dan peserta didik dalam membentuk sikap dan perilaku yang baik. maka dari itu
program ini sangat membantu dalam pembentukan sikap dan perilaku moral yang
baik sehingga dapat membiasakan program 5SJT yang telah diterapkan disekolah,
dan juga siswa dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk yang akan
mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga akan masuk kedalam hati
dan tumbuh dalam diri seseorang sebagai individu yang termanifestasi dalam
perasaan, pikiran, sikap maupun tindakan.
Berdasarkan hal tersebut, terdapat tiga permasalahan yang menjadi pokok
dalam penelitian, yaitu: Pertama, Bagaimana penerapan program 5SJT (senyum,
salam, sapa, sopan, santun, jabat tangan dan tegur pelanggaran) dalam membentuk
moral siswa di SMA Negeri 1 Pademawu?, kedua, Bagaimana moral siswa setelah
dilaksanakan program 5SJT (senyum, salam, sapa, sopan, santun, jabat tangan dan
tegur pelanggaran) di SMA Negeri 1 Pademawu?, ketiga, Apa faktor pendukung
dan penghambat penerapan program 5SJT (senyum, salam, sapa, sopan, santun,
jabat tangan dan tegur pelanggaran) dalam membentuk moral siswa di SMA
Negeri 1 Pademawu?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Sumber data diperoleh yaitu melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Informasi yang diperoleh yaitu melalui wawancara kepada kepala, guru waka
kesiswaan, guru BK dan siswa. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan
melalui perpanjangan keikutsertaan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, Penerapan program 5SJT
di SMA Negeri 1 Pademawu telah terlaksana dengan baik dan juga dilaksanakan
setiap hari. Yang diawali dengan disambut didepan pintu gerbang oleh Waka
maupun guru piket dengan menerapkan program 5SJT secara bergantian. kedua,
moral siswa setelah dilaksanakan program 5SJT, siswa lebih baik dari sebelumnya
dalam hal tingkah laku terhadap guru maupun sesama teman, hal ini dapat terlihat
dari perubahan perilaku siswa yang dilakukan di sekolah setiap harinya, ketiga,
faktor pendukungnya yaitu kepala sekolah dan guru adalah peran utama dalam
memberikan teladan kepada siswa untuk melaksanakan program 5SJT sehingga
dicontoh oleh semua siswa siswi dilingkungan sekolah. Faktor penghambat yaitu
mengarah pada pergaulan siswa serta siswa yang belum terbiasa menerapkan
program 5SJT dan juga siswa yang memiliki kepribadian belum stabil dalam
akhlaknya sehingga ketika melakukan program 5SJT menjadi kurang efektif.
Tidak tersedia versi lain