Text
Manajemen Konflik Berbasis Sekolah dalam Meningkatkan Suasana Kondusif Belajar Siswa di SMPN 2 Larangan Pamekasan
Kata Kunci: Manajemen Konflik Berbasis Sekolah, Kondusif Belajar
Penelitian ini membahas tentang Manajemen konflik berbasis sekolah
dalam meningkatkan suasana kondusif belajar siswa di SMPN 2 Larangan
Pamekasan, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas implementasi
manajemen konflik berbasis sekolah di SMPN 2 Larangan dan korelasinya dalam
mewujudkan resolusi konflik sehingga tercipta lingkungan belajar yabg kondusif,
aman dan nyaman.
Berdasarkan hal tersebut, Ada tiga fokus penelitian yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana penerapan manajemen
konflik berbasis sekolah dalam meningkatkan suasana kondusif belajar siswa di
SMPN II Larangan Pamekasan. Kedua, apa saja faktor penghambat dalam
implementasin manajemen konflik berbasis sekolah dalam meningkatkan suasana
kondusif belajar siswa di SMPN II Larangan Pamekasan. Ketiga, bagaimana solusi
faktor penghambat penerapan manajemen konflik berbasis sekolah dalam
meningkatkan suasana kondusif belajar siswa di SMPN II Larangan Pamekasan.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif jenis
deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dengan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan
verifikasi. Data yang diperoleh di cek keabsahan datanya dengan memperpanjang
keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, dalam mensosialisasikan
manajemen konflik berbasis sekolah guru bimbingan konseling di mandatkan
kepala sekolah dalam pengimplementasiannya, melaksanakan mediasi sejawat
dalam proses penyelesaian konflik yang dihadapi oleh siswa, serta melibatkan
orang tua wali siswa dalam menerapkan resolusi konflik. Kedua, Kurangnya
pemahaman terhadap penerapan manajemen konflik berbasis sekolah dan
kurangnya controlling terhadap peserta didik dalam penggunaan gadget atau media
digital. Minimnya partisipasi dari orang tua terhadap manajemen konflik berbasis
sekolah sekaligus kurangnya motivasi terhadap siswa untuk berani menyampaikan
argumentasi Ketika peer mediation. Ketiga, kepala sekolah mengadakan pelatihan
atau membuat forum dari beberapa elemen tentang manajemen konflik berbasis
sekolah. Melakukaan koordinasi kepada orang tua untuk melakukan controlling
terhadap anaknya dalam penggunaan gadged sekaligus guru melakukan analisis
terhadap pola kehidupan maupun masyarakat agar mudah melakukan pendekatan.
Tidak tersedia versi lain