Text
Penerapan Pola Makan Bergizi Untuk Kecerdasan Anak Usia Dini Di PAUD Kamboja Desa Ponteh Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci: Pola Makan Bergizi, Kecerdasan, Anak Usia Dini
Pemenuhan gizi yang baik dapat membantu orang tua dalam memenuhi aspek-aspek
pertumbuhan dan perkembangan anak. untuk keseimbangan Gizi pada anak, orang tua juga
harus menyiapkan bekal pengetahuan untuk menyiapkan pola makan yang bergizi dan juga
seimbang untuk anak,karena tubuh anak rentan sekali terhadap penyakit, seperti jajanan instant
yang didapatkan disekolah, minuman yang mengandung pewarna pekat menjadi daya tarik bagi
anak tetapi hal tersebut dapat memicu keseimbangan imun terhadap anak, sehingga mudah
terkena batuk pilek dan sebagainya.
Kajian pokok yang tersaji dalam penelitian ini adalah penerapan pola makan bergizi
untuk kecerdasan anak usia dini, faktor pendukung dan penghambat penerapan pla makan bergizi
untuk kecerdasan anak usia dini, cara mengatasi faktor penghambat dari penerapan pola makan
bergizi untuk kecerdasan anak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. dilakukan di PAUD
Kamboja Ponteh Galis Pamekasan. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara, observasi
dan dokumentasi yang Informannya adalah kepala sekolah dan guru. Pengecekan keabsahan
datanya menggunakan triangulasi teknik dan sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, penerapan pola makan bergizi untuk
kecerdasan anak ini dilakukan setiap 1 bulan 2 kali yang bertepatan dengan hari jum’at. Yang
diawali dengan tahap diskusi antar pihak sekolah, kemudian diinformasikan kepada anak didik
pada saat penutupan pembelajaran, serta diinformasikan juga kepada wali murid pada saat waktu
pulang sekolah. Kedua, faktor pendukung dalam melaksanakan program penerapan pola makan
bergizi untuk kecerdasan anak ini meliputi: Adanya dukungan yang penuh dari orang tua, mood
anak yang baik, Sosial, ekonomi, pengetahuan, fisik dan mental, dan kerjasama yang baik.
Sedangkan untuk faktor penghambatnya yaitu: Mood anak yang kurang baik, Terlalu lama anak
mengunyah makanan, Anak tidak suka makanan yang disediakan dari rumah, Lebih suka
makanan teman, Makan sambil kejar kejaran, Berebut untuk disuapi guru yang sama, Terlalu
aktif dalam bermain sehingga anak tidak mau mengikuti program makan bersama, Kesukaan dan
nafsu makan anak. Ketiga, cara guru mengatasi hambatan yang terjadi pada saat proses
penerapan pola makan bergizi untuk kecerdasan anak ini meliputi: Bernyanyi, Bercerita,
memblender makanan apabila sulit untuk ditelan, meminum obat peningkat nafsu makan,
memberikan reward berupa anak boleh pulang lebih awal bagi siapa yang berhasil menghabiskan
makan lebih awal, menyuapi anak dengan bergantian, membentuk makanan dengan kreasi yang
menarik sesuai kesukaan anak dan jika anak berlari guru akan menyuruh anak untuk
mengejarnya kembali.
Tidak tersedia versi lain