Text
Implementasi Model Pembelajaran Explicit Instruction Pada Pembelajaran IPAS Kelas 4 di SDN Larangan Tokol 1 Pamekasan
Kata Kunci : Model Pembelajaran Explicit Instruction, Pembelajaran IPAS.
Peran penting dalam mengembangkan sikap ingin tahu serta menekankan
peserta didik aktif. Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan di SDN
Larangan Tokol 1 dalam proses pembelajarannya guru menerapkan model
pembelajaran explicit instruction (pembelajaran langsung) pada peserta didik
melalui pembelajaran IPAS. Dengan tujuan peserta didik dapat menumbuhkan
rasa ingin tahu, minat, dan berperan aktif. Adapun penelitian ini memiliki tiga
fokus penelitian yang menjadi bahasan pokok sebagai berikut: pertama,
Bagaimana implementasi model pembelajaran explicit instruction pada mata
pelajaran IPAS di kelas 4 SDN Larangan Tokol 1 Pamekasan? kedua, Apa saja
faktor penghambat implementasi model pembelajaran explicit instruction pada
mata pelajaran IPAS di kelas 4 SDN Larangan Tokol 1 Pamekasan? ketiga,
Bagaimana cara meminimalisir hambatan dalam implementasi model
pembelajaran explicit instruction pada mata pelajaran IPAS di kelas 4 SDN
Larangan Tokol 1 Pamekasan?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang diperoleh melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala
Sekolah, guru kelas 4 SDN Larangan Tokol 1, dan Siswa kelas 4. Pengecekan
keabsaan data menggunakan triangulasi sumber, metode dan waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran
explicit instruction pada mata pelajaran IPAS dapat diintegrasikan pada kurikulum
sekolah ini perlu adanya persiapan dan perencanaan yang perlu dilakukan oleh
guru. Guru sebelum memasuki kelas perlu untuk membuat modul ajar sebagai
acuan dalam proses pembelajaran. Implementasi model pembelajaran explicit
instruction ini dapat mengajak siswa untuk mengamati lingkungan sekitar seperti
macam-macam tumbuhan, bagian bunga sempurna dan tidak sempurna dan
banyak menemukan hal-hal baru. Faktor penghambat dalam implementasi model
pembelajaran explicit instruction diantaranya minimnya waktu pembelajaran,
siswa main-main dalam mengamati di lingkungan sekitar sekolah seperti halnya
bagian bunga sempurna dan tidak sempurna, siswa tidak dapat dikondisikan pada
saat pembelajaran dilaksanakan diluar kelas, siswa kesulitan membuat kesimpulan
apabila ada temannya yang ramai dan tidak mendengarkan penjelasan. Hambatan
yang terjadi selama pembelajaran tentunya memiliki sebuah solusi untuk
meminimalisir bahkan mengatasi hambatan tersebut, diantaranya guru perlu
bersikap profesional dalam memanajemen waktu dan kondisikan siswa saat
pembelajaran dilaksanakan di luar kelas, guru memberikan motivasi kepada siswa
yang memiliki rasa kurang percaya diri, gugup, serta kurang aktif, guru harus
memposisikan sebagai fasilitator agar dapat memberikan arahan kepada siswa.
Tidak tersedia versi lain