Text
Kearifan Lokal dalam budaya To’-oto’ di Karang Dalem Sampang,
Kata Kunci : Kearifan lokal, budaya to’-oto’
Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan budaya yang ada di Karang
Dalem Sampang dan masih dilaksankan sampai saat ini, yang salah satunya yaitu
budaya To’-otok’. Budaya To’-oto’ dijadikan sebagai budaya bagi sebagian orang
untuk memperkuat tali persaudaraan antar masyarakat desa-kota, sehingga penting
sekali untuk dipahami dan dikaji agar budaya to’-oto’ yang ada dikalangan
masyarakat tetap diteruskan kepada penerus selanjutnya.
Terdapat tiga fokus penelitian yang ada di penelitian untuk menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana nilai kearifan lokal dalam budaya
to’-oto’. Kedua, bagaimana pola pikir masyarakat Karang Dalem Sampang dalam
budaya to’-oto’. Ketiga, bagaimana wujud budaya to’-oto’ di Karang Dalem
Sampang. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari masyarakat langsung
sebagai data primer dan dokumentasi yang diperoleh berkaitan dengan penelitian
ini sebagai data sekunder. Pengecekan keabsahan data dilakukan melalui kehadiran
penelitian, ketekunan, dan triangulasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
Etnografi dengan pendekatan kualitataif yang hasil datanya melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, nilai yang dapat dipetik dalam
pelaksanaan budaya to’-oto’ ialah dapat mempererat tali persaudaraan antar desakota maupun Kecamatan, sehingga budaya to’-oto’ tidak hanya dapat dikatakan
mencari peruntungan dari banyaknya kedatangan tamu undangan tetapi bisa
dikatakan dengan memperbanyak pertemanan dan pengalaman, serta
menumbuhkan solidaritas antar individu. Kedua, pola pikir masyarakat Karang
Dalem Sampang mengenai budaya to’-oto’ yang berkembang di daaerah itu sendiri,
masyarakat Karang Dalem umumnya berfikir bahwa budaya to’-oto’ hanyalah
permainan perorangan ataupun kelompok yang tidak banyak bermanfaat kepada
masyarakat, sedangkan jika dikaji atau dipelajari lebih mendalam bahwa budaya
to’-oto’ merupakan budaya yang berkembang sejak dulu yang harus diturunkan
kepada anak muda sekarang untuk lebih menindaklanjuti agar tidak dipandang
sebelah mata tentang perkembangan budaya to’-oto’ yang ada di daerah itu sendiri.
Sedangkan jika seseorang sudah terlibat dan menjalankan budaya to’-oto’ tersebut,
maka banyak peruntungan yang dapat dimanfaatkan oleh anggota dan orang yang
mengikutinya itu. Ketiga, wujud budaya to’-oto’ berupa hiburan dan saweran para
elit lokal yang turut serta bergabung dalam pelaksanaan dan hiburan yang
disediakan oleh penggelar acara tidak semata-mata untuk tontonan anggota yang
bergabung saja, tetapi hiburan tersebut bisa dilihat oleh masyarakat umum yang
ingin melihatnya, serta dalam pelaksanaan to’-oto’ penggelar acara harus
menyiapkan hidangan untuk para tamu undangan yang berupa makanan ringan,
seperti kacang, buah-buahan serta hidangan lainnya.
Tidak tersedia versi lain