Text
Penerapan Model Discovery Learning dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII di MTsN 2 Pamekasan
Kata Kunci: Discovery Learning, Keaktifan Belajar, Pelajaran IPS
Pada saat pembelajaran IPS berlangsung siswa masih banyak yang tidak
fokus dalam pembelajaran seperti halnya menggobrol dengan teman sebangku,
sering izin keluar kelas dengan alasan ke kamar mandi, sering keliling kelas saat
pembelajaran berlangsung, ketika guru mengadakan diskusi hanya beberapa siswa
yang berperan aktif memberikan pendapatnya sedangkan sebagian besar hanya
mengikuti saja. Dengan kondisi seperti ini siswa tidak dapat mengembangkan
indikator keaktifan belajar, penggunaan model pembelajaran sangat penting untuk
diterapkan, hal tersebut dikarenakan model pembelajaran merupakan sarana dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan untuk meningkatkan keaktifan belajar adalah discovery learning, hal ini
karena model pembelajaran discovery learning merupakan rangkaian kegiatan
pembelajaran dimana mengharuskan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
penemuan pengetahuannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara
meningkatkan keaktifan siswa berdasarkan indikator keaktifan belajar (aktif belajar
yang terjadi dengan proses mengalami, aktif belajar dengan bentuk peristiwa belajar
aktif, aktif belajar melalui proses mengatasi masalah) dengan menggunakan model
discovery learning kelas VIII di MTsN 2 Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas
VIIIa dengan jumlah 17 siswa di MTsN 2 Pamekasan. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah observasi, angket, dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model discovery
learning dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa diantaranya siswa lebih
tenang dan fokus mendengarkan serta memperhatikan penjelasan guru, siswa lebih
aktif mencatat materi yang dijelaskan oleh guru ataupun pada saat diskusi, siswa
aktif menjawab pertanyaan yang diajukan guru, siswa aktif bertanya ketika ada
materi yang tidak dimengerti, siswa berani untuk mempresentasikan hasil diskusi,
siswa mampu menjelaskan dan aktif dalam kegiatan diskusi, siswa terlibat aktif
dalam memecahkan masalah-masalah tentang materi yang dipelajari, serta siswa
aktif mengutarakan ide guna menyelesaikan masalah. Peningkatan keaktifan siswa
dapat dilihat hasil observasi pada siklus I dimana siswa yang aktif 24%, siswa
kurang aktif 44%, siswa yang tidak aktif 32% sedangkan pada siklus II mengalami
peningkatan dengan persentase siswa aktif 91% sedangkan pada siswa yang kurang
aktif 9%
Tidak tersedia versi lain