Text
Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) Dengan Metode Activity Based Costing (ABC) Pada Griya Batik Alsidhan, Hamdani Batik dan UD. Aneka Batik di Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci: Harga Pokok Produksi (HPP) dan Activity Based Costing (ABC)
Batik merupakan karya budaya warisan nenek moyang yang memiliki nilai
seni yang tinggi dengan corak serta warna khas suatu daerah yang menunjukkan
identitas bangsa Indonesia. Terdapat banyak daerah di Indonesia yang sudah
menjadi pusat batik sejak dulu kala dan sudah terkenal hingga kemancanegara,
salah satunya yaitu Kabupaten Pamekasan, Madura. Di Kabupaten Pamekasan,
batik menemukan lahan yang subur dan berkembang hampir di seluruh wilayah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penentuan Harga Pokok
Produksi (HPP) dengan metode Activity Based Costing (ABC) pada Griya Batik
Alsidhan, Hamdani Batik dan UD. Aneka Batik di Kabupaten Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan sumber data
yang digunakan merupakan data sekunder dan data primer. Sedangkan metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, dokumentasi dan library
research. Analisis data yang digunakan yaitu diawali dengan menghitung harga
pokok produksi menggunakan metode tradisional dan dilanjutkan dengan metode
Activity Based Costing (ABC), kemudian membandingkan metode manakah yang
lebih efektif dan efesien dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, hasil perhitungan harga pokok
produksi per lembar kain batik dengan perhitungan tradisional pada Griya Batik
Alsidhan diperoleh Rp2.180.250,-, pada Hamdani Batik diperoleh Rp995.500,-,
dan pada UD. Aneka Batik diperoleh sebesar Rp1.821.000,-. Sedangkan, hasil
perhitungan harga pokok produksi per lembar kain batik dengan metode Activity
Based Costing (ABC) pada Griya Batik Alsidhan diperoleh Rp1.982.291,65, pada
Hamdani Batik diperoleh Rp981.800,0015, dan pada UD. Aneka Batik diperoleh
sebesar Rp1.678.153,57. Berdasarkan hasil perhitungan dari kedua metode
tersebut, dapat diketahui bahwa perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP)
menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) memberikan hasil yang lebih
rendah, hal ini disebabkan karena perhitungan metode ABC memasukkan biaya
aktivitas yang lebih rinci. Seperti, pembebanan BOP (Biaya Overhead Pabrik)
disesuaikan berdasarkan aktivitas ke dalam beberapa tipe aktivitas produksi.
Berbeda dengan metode tradisional, yang hanya menggunakan driver aktivitas
berlevel unit saja untuk membebankan biaya overhead pabrik pada produk yang
dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP)
menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) lebih rinci dan lebih akurat
dari pada menggunakan metode tradisional
Tidak tersedia versi lain