Text
Makar Terhadap Nabi Yūsuf a.s. (Analisis QS. Yūsuf (12): 7-18 Perspektif Maqāṣid al-Qur’ān Muḥammad Al-Ṭāhir Ibnu ‘Āsyūr)
Kata Kunci: Makar, Kisah Nabi Yūsuf a.s., Maqāṣid Al-Qur’ān
Allah Swt. menegaskan bahwa kisah-kisah fantastis yang tercantum di
dalam Al-Qur’an adalah konkret dan sarat dengan hikmah bagi yang
memahaminya. Kisah Nabi Yūsuf a.s. menjadi salah satu kisah menarik yang sangat
komprehensif dan tersusun seperti sekuel drama. Narasinya yang secara kronologis
mendeskripsikan petualangannya dari masa kecil hingga menjadi raja di Mesir.
Berjalannya kisah yang begitu panjang, terdapat sejumlah konfrontasi yang
bervariasi di dalamnya, salah satunya adalah makar terhadap Yūsuf yang dilakukan
oleh saudara-saudaranya. Pada prolog ini menjadi esensial menyingkap maksud
yang disampaikan di dalamnya. Menelusuri makna otentik agar memberikan pesan
yang lebih mendalam untuk dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua
rumusan masalah terkait makar terhadap Yūsuf, yaitu: pertama, bagaimana
penafsiran dan klasifikasi maqāṣid al-Qur’ān Muḥammad Al-Ṭāhir Ibnu ‘Āsyūr
atas makar yang dilakukan saudara Nabi Yūsuf a.s berdasarkan QS. Yūsuf (12): 7-
18?; dan kedua, bagaimana sebab-sebab makar yang dilakukan saudara Nabi Yūsuf
a.s. berdasarkan QS. Yūsuf (12): 7-18?
Penelitian ini menggunakan metode tafsir tematik surah, yakni cara
memahami Al-Qur'an dengan menganalisis surah tertentu dan menjelaskan maksud
yang terkandung di dalamnya. Serta menggunakan pendekatan maqāṣid al-Qur’ān,
yakni pendekatan untuk mengungkap tujuan-tujuan universal ayat-ayat Al-Qur'an
terkait makar yang dilakukan saudara-saudara Yūsuf. Dalam hal ini, penulis
memilih Muḥammad Al-Ṭāhir Ibnu ‘Āsyūr dengan teorinya maqāṣid al-Qur’ān.
Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, mengenai
penafsiran dan klasifikasi maqāṣid al-Qur’ān Muḥammad Al-Ṭāhir Ibnu ‘Āsyūr
atas makar terhadap Yūsuf berdasarkan QS. Yūsuf (12): 7-18 bermuara pada
beberapa maqāṣid al-Qur’ān al-khāsṣah Muḥammad Al-Ṭāhir Ibnu ‘Āsyūr di
antaranya: kisah dan informasi umat terdahulu sebagai ibrah, QS. Yūsuf (12): 7.
Perbaikan dan pembelajaran akidah yang benar upaya peningkatan iman kepada
Allah, QS. Yūsuf (12): 8-10. Memperbaiki etika dan moral demi kemaslahatan
bersama, QS. Yūsuf (12): 11-14. Nasihat-nasihat dan kabar gembira untuk
kebahagiaan, QS. Yūsuf (12): 15-18. Maka, pesan Al-Qur’an yang ingin
disampaikan terkait peristiwa ini adalah seyogianya manusia senantiasa berperilaku
baik demi menciptakan keharmonisan dalam kehidupan. Kedua, berkaitan dengan
sebab-sebab terjadinya makar terhadap Nabi Yūsuf a.s. berdasarkan QS. Yūsuf
(12): 7-18, dapat dilihat bahwa di dalam kisah ini terdapat sejumlah aksi kejahatan
saudara-saudara Yūsuf yang menjadi sebab terjadinya makar yang menimpa Yūsuf
di antaranya: hasad (iri dengki), al-Tadbīr (mengatur rencana jahat), al-Takzīb
(berdusta), al-Zulm (menganiaya), dan al-khiyānah (khianat). Semuanya termasuk
dalam konteks kriminalitas dan dapat diklasifikasikan sebagai penyebab makar
Tidak tersedia versi lain